Penjualan Drone AS ke Ukraina Temui Hambatan

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 19 Juni 2022 19:40 WIB
Jakarta, MI - Rencana pemerintahan Biden untuk menjual empat drone besar yang dapat dipersenjatai ke Ukraina telah dihentikan karena khawatir peralatan pengawasan canggihnya mungkin jatuh ke tangan musuh, menurut dua orang yang mengetahui masalah tersebut. Keberatan teknis atas penjualan drone itu dikemukakan selama tinjauan lebih dalam oleh Administrasi Keamanan Teknologi Pertahanan Pentagon yang ditugaskan untuk menjaga teknologi bernilai tinggi tetap aman dari tangan musuh. Sebelumnya rencana yang beredar sejak Maret lalu itu telah disetujui oleh Gedung Putih. Rencana untuk menjual empat drone MQ-1C Grey Eagle ke Ukraina yang dapat dipersenjatai dengan rudal Hellfire untuk digunakan di medan perang melawan Rusia pertama kali dilaporkan oleh Reuters pada awal Juni. Keberatan atas ekspor drone tersebut muncul karena kekhawatiran radar dan peralatan pengawasan pada drone dapat menimbulkan risiko keamanan bagi Amerika Serikat jika jatuh ke tangan Rusia. Sumber mengatakan pertimbangan ini telah diabaikan dalam tinjauan awal tetapi muncul dalam pertemuan di Pentagon akhir pekan lalu. “Peninjauan keamanan teknologi adalah praktik standar untuk transfer artikel pertahanan AS ke semua mitra internasional. Semua kasus ditinjau secara individual berdasarkan kemampuannya sendiri. Melalui proses yang ditetapkan, masalah keamanan nasional diangkat ke otoritas pemberi persetujuan yang sesuai,” kata juru bicara Pentagon Sue Gough seperti dikutip dari Reuters pada (19/6). Keputusan apakah akan melanjutkan kesepakatan atau tidak sekarang sedang ditinjau lebih tinggi dari rantai komando di Pentagon, tetapi waktu keputusan apa pun tidak pasti, salah satu orang yang seorang pejabat AS mengatakan dengan syarat anonim. Salah satu solusi untuk memajukan penjualan adalah dengan menukar paket radar dan sensor yang ada untuk sesuatu yang kurang canggih, tetapi itu bisa memakan waktu berbulan-bulan untuk diselesaikan, kata salah satu sumbernya. Jika kasus penjualan drone dibiarkan berlanjut, Kongres akan diberi kesempatan untuk memblokirnya, meskipun itu dianggap tidak mungkin. Empat drone Gray Eagle buatan General Atomics awalnya dijadwalkan untuk dikirim ke Angkatan Darat AS, kata orang-orang yang mengetahui proses tersebut. Menurut dokumen anggaran Angkatan Darat, Grey Eagles masing-masing berharga $ 10 juta.

Topik:

Rusia Ukraina Joe Biden Amerika Serikat Drone