Ukraina Serang Balik ke Wilayah Selatan, Zelensky Menantang Rusia

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 29 Juli 2022 11:30 WIB
Jakarta, MI - Ukraina meningkatkan serangan balik untuk merebut kembali wilayah selatan yang dikuasai Rusia dengan mencoba mengebom dan mengisolasi pasukan Rusia, namun Moskow mengerahkan kembali pasukannya untuk mempertahankan wilayah itu. Dalam pesan untuk menandai Hari Kenegaraan Ukraina tahunan, Presiden Volodymyr Zelenskyy mengucapkan selamat kepada Ukraina dan terdengar menantang. "Kami tidak akan menyerah. Kami tidak akan terintimidasi. Ukraina adalah negara merdeka, bebas dan akan selalu begitu," tulisnya seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Jumat (29/7). Ukraina menyatakan pada hari Kamis bahwa pesawatnya telah menyerang lima benteng Rusia di sekitar kota Kherson dan kota terdekat lainnya. Wilayah Kherson selatan, yang berbatasan dengan Krimea yang dicaplok Rusia, jatuh ke tangan pasukan Rusia segera setelah mereka memulai apa yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus" pada 24 Februari. Ukraina menggambarkan tindakan Rusia sebagai perang penaklukan bergaya kekaisaran. Sementarra itu, intelijen militer Inggris, yang membantu Ukraina, mengatakan kemungkinan besar pasukan Ukraina juga telah mendirikan jembatan di selatan sungai yang mengalir di sepanjang perbatasan utara wilayah itu. "Serangan balik Ukraina di Kherson sedang mengumpulkan momentum," katanya dalam sebuah pernyataan. Ukraina mengatakan telah merebut kembali beberapa pemukiman kecil di tepi utara wilayah itu dalam beberapa pekan terakhir ketika mencoba untuk mendorong pasukan Rusia berbalik kembali. Langkah itu merupakan sebuah potensi awal untuk apa yang disebut Kyiv sebagai serangan balasan besar untuk merebut kembali willayahnselatan. Namun Rusia mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya tidak terpengaruh dengan kementerian pertahanan Ukraina. Rusia mengatakan pesawatnya telah menyerang brigade infanteri Ukraina di ujung utara wilayah Kherson dan menewaskan lebih dari 130 tentaranya dalam 24 jam terakhir. Dalam perkembanvan lain, setelah Rusia dan Ukraina mencapai kesepakatan pekan lalu untuk membuka blokir ekspor biji-bijian dari pelabuhan Laut Hitam, kepala bantuan PBB Martin Griffiths mengatakan dia berharap pengiriman biji-bijian pertama dari pelabuhan Laut Hitam Ukraina dapat dilakukan pada Jumat hari ini. Dia mengatakan perincian "penting" untuk perjalanan kapal yang aman masih dikerjakan. Membuat perjalanan yang aman untuk pengiriman biji-bijian dari pelabuhan Ukraina akan mengurangi krisis yang telah menyebabkan puluhan juta orang di seluruh dunia menghadapi kenaikan harga pangan dan kelaparan.