China Belum Pastikan Kapan Latihan Militer Berakhir di Selat Taiwan

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 8 Agustus 2022 09:15 WIB
Jakarta, MI - Aktivitas latihan perang terbesar China di sekitar Taiwan dengan mengerahkan jet tempur, kapal perang, dan rudal balistik mulai menurun kemarin meski belum ada konfirmasi akan berakhir. Latihan militer itu dipicu oleh kunjungan kontroversial oleh Ketua DPR AS, Nancy Pelosi ke pulau itu pekan lalu. Akibat kunjungan tersebut, Beijing menghentikan serangkaian pembicaraan dan perjanjian kerja sama dengan Washington, terutama tentang perubahan iklim dan pertahanan. Latihan itu disebut para analis sebagai praktik untuk memblokade dan untuk invasi ke pulau yang diklaim China sebagai wilayahnya. Latihan tersebut seharusnya berakhir pada hari Minggu, tetapi baik Beijing maupun Taipei tidak mengkonfirmasi hal itu, meskipun Kementerian Transportasi Taiwan menyatakan telah melihat beberapa bukti yang menunjukkan setidaknya penarikan sebagian peralatan perang. Beijing melakukan "latihan di laut dan wilayah udara di sekitar Pulau Taiwan seperti yang direncanakan", kata Komando Timur militer China seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Senin (8/8). Kementerian Pertahanan Taiwan mengkonfirmasi bahwa China telah mengirim "pesawat, kapal, dan pesawat tak berawak yang mensimulasikan serangan ke pulau utama Taiwan dan kapal di perairan kami". Mereka mendeteksi 66 pesawat angkatan udara dan 14 kapal perang yang beroperasi di Selat Taiwan yang mana 22 di antaranya melintasi garis median dan area yang diperluas dari demarkasi tidak resmi di perairan yang memisahkan Taiwan dan China. China juga mengirim setidaknya satu pesawat tak berawak ke pulau-pulau Kinmen yang terpencil di Taiwan sehingga memaksa pasukan negara itu untuk menanggapi dengan lampu suar, kata pihak berwenang setempat. Sedangkan Kementerian Pertahanan China tidak menanggapi permintaan komentar tentang penutupan latihan tersebut. Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan kepada wartawan untuk "meminta negara yang memimpin mereka (china) untuk menjelaskan". Senin pagi, kantor berita pemerintah China Xinhua mengeluarkan laporan singkat yang tidak menyebutkan kesimpulan dari latihan tersebut.