ICW Temukan Dugaan Korupsi Pengadaan Launcher Gas Air Mata di Polri, Harganya Selangit!

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 14 Juli 2023 07:10 WIB
Jakarta, MI - Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Wana Alamsyah menemukan adanya dugaan korupsi terkait pembelian Pepper Projectile Launcher (PPL) untuk gas air mata di Polri. Harga 1 unit Launcher di pasaran hanya USD 479,99 atau Rp 6.924.710 sementara Polri diduga membeli seharga Rp 266,6 juta per unit. Menurut data Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP) dan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Polri pada tahun 2022, Wana mengungkap Polri mengadakan kontrak pembelian launcher sebanyak 187 unit dengan nilai kontrak Rp 49,86 miliar. Pemenang kontrak tersebut adalah PT TMDC. "ICW menemukan keganjilan terkait pengadaan tersebut. Setelah dicek ke perusahaan penyedia, mereka memang menyediakan alat bernama Byrne Le Launcher-Pepper. Launcher itu yang diduga dibeli oleh Polri dengan harga Rp 266,6 juta," ujar Wana Alamsyah dalam konferensi pers, di Jakarta, Minggu (9/7) ICW telah mengecek harga Launcher ke laman resmi Byrna. Ditemukan untuk launcher yang sama, harganya hanya USD 479,99 atau Rp 6.924.710 per unit. Perhitungan tersebut dengan kurs Rp 14.426 24 per USD 1, pada bulan Februari 2022. "Terjadi perbedaan harga yang cukup besar antara barang yang ditawarkan PT TMDC Rp 266,6 juta, sedangkan ketika kami coba crosscheck ke produsennya, itu hanya Rp 6 juta," ujar Wana. ICW menghitung harga wajar sesuai aturan pemerintah seharusnya launcer dibeli dengan harga pokok barang, ongkos kirim 10 persen, biaya administrasi 5 persen, dan keuntungan 10 persen. "Harusnya harga wajar dari satu launcher adalah sekitar Rp 8,1 juta saja. Jika dikalikan jumlah pengadaan sebesar 187 unit, seharusnya Polri hanya mengeluarkan uang Rp 1, 6 miliar untuk semua pengadaan tersebut. jauh berbeda dengan anggaran yang dikeluarkan (Polri) untuk pembelian, nilainya Rp 49 miliar lebih," katanya. Sehingga, kata Wana, diduga terdapat kelebihan pembayaran pengadaan 187 unit launcher senilai Rp 48,2 milir hanya dari satu pengadaan saja. Bagaimana dengan pengadaan lainnnya? [Lin]