Mantan Kepala BIN Hendropriyono Soal Ponpes Al-Zaytun: Waspada Saja, Hati-hati!

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 24 Juli 2023 18:17 WIB
Jakarta, MI - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono meminta masyarakat agar waspada terkait isu adanya bekingan Pondok Pesantren Al- Zaytun yang menyeret Panji Gumilang. "Kita masyarakat kan, pers yang menjadi penyambung aspirasi. Tolong hati-hati. Dalam merespons sesuatu seperti Al-Zaytun. Waspada saja, hati-hati," kata Hendropriyono kepada wartawan, Senin (24/7). Ia tak menampik bahwa pernah pernah bersilahturahmi dan mengetahui keberadaan Ponpes itu sejak lama. "Dulu kan saya pejabat. Nah itukan diresmikan Presiden Republik Indonesia. Ya itu aja ya selama 2001-2004," ungkapnya. Diketahui Ponpes Al-Zaytun diresmikan oleh mantan Presiden BJ Habibie. Saat itu Hendropriyono menjabat sebagai Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan (1998-1999). "Saya kan bagaimana, ikut presiden saya," ujar Hendropriyono. Sebelumnya, pimpinan Ponpes Al-Zaytun dengan berani menyatakan bahwa dia sering menerima bantuan dari sumber intelijen yang membantunya menyampaikan informasi. Belakangan, sosok yang dimaksud beking itupun terkuak. Panji Gumilang dalam salah satu ceramahnya mengungkap bahwa di adalah Jenderal TNI (Purn) Abdullah Mahmud Hendropriyono. “Bosnya intel Indonesia, yaitu pimpinan BIN, Badan Intelijen Negara yang terkenal, Jenderal Hendropriyono,” ungkap Panji Gumilang belum lama ini.