PLN Pensiunkan 2 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel di Kalimantan Tengah

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 6 Februari 2022 18:08 WIB
Gunung Mas, Monitorindonesia.com - PLN merampungkan konstruksi Gardu Induk 150 kilovolt Kalselteng 1 Town Freeder Transformator (TFT) di Desa Tumbang Kajuei, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Pengoperasian gardu induk berkapasitas 30 megavolt ampere meningkatkan keandalan pasokan listrik dan dapat menghemat Rp20,6 miliar. General Manager Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat, Didik Mardiyanto, mengatakan gardu induk akan mengalirkan pasokan listrik dari PLTU IPP Kalselteng 1 berkapasitas 200 megawatt. GI Kalselteng 1 TFT akan dapat menyuplai listrik warga yang berada di Kecamatan Rungan dan Manuhing, Kabupaten Gunung Mas serta warga sekitarnya. “Infrastruktur ini akan meningkatkan keandalan listrik yang maksimal guna meningkatkan geliat ekonomi warga," ujar Didik dalam rilis PLN yang diterima pada Minggu (6/2/2022). Rampungnya GI Kalselteng 1 TFT akan mengurangi penggunaan PLTD Tumbang Jutuh dan Tumbang Telaken. Penghentian PLTD ini merupakan suatu upaya peningkatan keandalan listrik dengan dengan menghapus pembangkit diesel dan menghubungkan sistem kelistrikan setempat dengan sistem kelistrikan Kalimantan. Sebelumnya, warga menikmati listrik 18 jam per hari. Saat ini telah tersambung dengan sistem Kalimantan dengan listrik 24 jam. PLN harus mengoperasikan PLTD untuk bisa melistriki masyarakat. Namun dengan adanya gardu induk bisa menekan PLTD sehingga menghemat biaya operasional Rp20,6 miliar per tahun. Pembangunan GI menelan investasi Rp12 miliar dengan komponen dalam negeri 31,82 persen. PLN menargetkan penyelesaian pembangunan jaringan interkoneksi antara sistem kelistrikan Barito di Kalimantan Tengah dan sistem Khatulistiwa di Kalimantan Barat yaitu proyek SUTT 150 kV Pangkalan Bun-Sukamara dan Sukamara-Kendawangan. Ini bertujuan agar setiap sistem kelistrikan di Kalimantan dapat saling menopang. [tar]

Topik:

PLN