Kebijakan Menteri Sandi Mentikberatkan Kreativitas Bangkitkan Pariwisata Dapat Dukungan

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 11 Februari 2022 13:32 WIB
Monitorindonesia.com - Kebijakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno yang menitikberatkan pentingnya kreativitas dalam membangkitkan pariwisata, mendapat dukungan penuh dari pelaku pariwisata Sanggam Hutapea. Sanggam menegaskan bahwa pariwisata bukan hanya sekedar menjual keindahan alam, tetapi butuh kreativitas dari orang-orang yang kreatif untuk mengemas potensi-potensi yang ada menjadi daya tarik. "Seperti destinasi Danau Toba. Agar kawasan Danau Toba, sebagai wisata dunia dibutuhkan kreativitas dan event berkelas dunia, seperti mendatangkan para komunitas mobil-mobil mewah untuk touring keliling kawasan Danau Toba," ujar Sanggam melalui keterangan tertulisnya, Jumat (11/2/2022), menanggapi kebijakan Menteri Sandiaga Uno tersebut. Kebijakan menteri Sandi itu, menurut Sanggam, seperti menggelar berbagai event internasional juga yang memungkinkan dilakukan  dikawasan Danau Toba. Apa lagi pembangunan sarana dan prasarana saat ini sangat gencar dilakukan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Sebut saja menggelar kejuaraan terbang layang (gantole), lomba Sky Air, dan lain-lainnya. Sebab, jika pariwisata monoton hanya menjual keindahan alam, tanpa adanya kreativitas-kreativitas, maka kawasan Danau Toba sebagai wisata dunia sulit berkembang dan maju. "Karena itu kehadiran orang-orang kreatif dibutuhkan untuk menduniakan Danau Toba, dengan menggali semua potensi di kawasan itu melalui kreativitas. Kita bisa cepat menduniakan Danau Toba yang kita miliki jika didukung dengan kreativitas, untuk mengkemas berbagai potensi di kawasan itu, termasuk kreativitas menyelenggarakan event berkelas dunia. Kunci keberhasilan terletak pada inovasi dan kreativitas pengemasan. Dan kebijakan menteri Sandi bisa terealisasi," tambahnya lagi. Sanggam yakin (kebijakan menteri Sandi) sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang cepat mendatangkan devisa bagi negara, dan memberikan kesejahteraan bagi rakyat, khususnya penduduk yang berada di sekitar kawasan destinasi wisata. Untuk memunculkan para kreatif-kreatif di kawasan Danau Toba, para pelaku wisata dan masyarakat sekitar harus dibimbing dan diarahkan. "Kreatif untuk memanfaatkan potensi yang ada seperti dibidang kebudayaan, kuliner, kerajinan tangan, dan menarasikan obyek-obyek wisata dengan baik, tentu akan membuat wisatawan tertarik dan  betah tinggal berlama-lama di kawasan Danau Toba. Kita tahu, potensi sebagai bahan kreatifitas di kawasan Danau Toba ini cukup banyak dan jika dikemas tentu jadi peluang usaha kecil yang bernilai ekonomi, dengan ongkos produksi  yang kecil. Tinggal bagai mana kita memanfaatkan peluang itu melalui kreativitas," sambungnya. Sebagai salah satu contoh yang memerlukan kemasan dari orang-orang kreatif yakni bagaimana mengkemas sejarah terbentuknya Danau Toba. Dia menyebut jika sejarah terjadinya Danau Toba dinarasikan dengan baik akan sangat menarik. Pasalnya, Danau Toba itu terbentuk dari letusan gunung merapi raksasa bernama Gunung Toba sekitar 70 ribu tahun lalu. "Danau Toba ini bukan hanya menjadi salah satu danau terbesar di dunia, tetapi Danau Toba bisa jadi merupakan danau terbesar yang lahir karena letusan gunung api. Menurut penelitian ilmiah, ketika Gunung Toba meletus, dua pertiga penduduk bumi ini musnah. Itu penelitian ilmiah, bahkan bisa jadi sejarah DNA ditentukan letusan Gunung Toba ini. Artinya ada rantai DNA yang terputus, ketika Danau Toba terbentuk,” tutup Sanggam Hutapea. (Ery)

Topik:

danau toba