Meski Ada Gelombang PHK, DPR Yakin Indonesia Tidak Alami Resesi

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 5 Desember 2022 22:25 WIB
Jakarta, MI- Kalangan DPR RI menganggap Indonesia belum terdampak resesi ekonomi global. Pasalnya, prediksi kondisi ekonomi dunia pada 2023 akan mengalami gelombang resesi indikatornya belum terlihat di Indonesia. Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Anetta Komarudin meyakini bahwa Indonesia hingga saat ini belum mengalami resesi. Pasalnya, kata dia, ekonomi domestik masih bisa tumbuh positif di atas lima persen selama dua kuartal. "Secara teknis, saat ini kita tidak mengalami resesi. Karena suatu negara dikatakan resesi apabila mengalami pertumbuhan PDB yang minus selama dua kuartal berturut-turut. Justru saat ini ekonomi kita masih mampu tumbuh positif di atas 5 persen selama dua kuartal terakhir,” ujar Puteri seperti disitat dari Parlementaria, Senin (5/12/2022). Jika dibandingkan dengan AS, Uni Eropa, Tiongkok, Putri mengklaim, capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih tinggi. Meski demikian, Puteri juga tak memungkiri bahwa kondisi di sektor industri terutama tekstil dan garmen yang mengalami pelambatan atau kelesuan. Bahkan ketika terjadi PHK disejumlah pabrik garmen dan tekstil sekalipun, Puteri masih menganggap Indonesia belum masuk fase resesi. Puteri mengaku tak sependapat jika kelesuan di sektor tekstil dan garmen dikorelasikan dengan faktor resesi global. Menurutnya, kelesuan sektor tekstil dan garmen itu merupakan imbas pelemahan ekonomi AS dan Eropa, bukan resesi di dalam negeri. "Permintaan dari luar negeri melemah, sehingga menurunkan ekspor. Kondisi ini perlu direspon pemerintah dengan segera mengatasi dampak rambatan pelemahan ekonomi negara lain, khususnya yang menjadi mitra dagang utama terhadap keberlangsungan industry dalam negeri, terutama industri padat karya," jelas Politikus Golkar itu.

Topik:

resesi