Kemiskinan Sulit Dientaskan, PSI: Terlalu Banyak Studi Banding dan Rapat di Hotel-hotel 

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 11 Februari 2023 12:12 WIB
Jakarta, MI - Juru Bicara DPP PSI Bidang Ekonomi Andre Vincent Wenas, menyoroti penanganan kemiskinan mencapai Rp 500 triliun, tetapi jumlah orang miskin hanya berkurang sedikit. Hal ini, sempat disebutkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas pada beberapa waktu lalu. Menurutnya, rendahnya efektivitas program pengentasan kemiskinan lantaran aparatnya sibuk melakukan studi banding. "Terlalu banyak melakukan rapat-rapat tentang program pengentasan kemiskinan di hotel-hotel. Ini khan ironis,” kata Andre, Sabtu (11/2). Hampir Rp 500 triliun anggaran negara untuk kemiskinan yang tersebar di kementerian dan lembaga banyak terserap di studi banding kemiskinan. "Berbagai rapat tentang kemiskinan namun dampaknya kurang," lanjutnya. Meski demikian, Andre menilai pertumbuhan 5,31% di tahun 2022 merupakan prestasi yang patut diapresiasi. Pasalnya, di tahun 2021 ekonomi baru bounce-back dengan pertumbuhan 3,7%, dan sebelumnya lagi di tahun 2020 masih terpuruk (minus) -2,07% akibat pandemi global. Kemudian, pertumbuhan tiap kuartal di tahun 2022 menurut catatan Biro Pusat Statistik (BPS) stabil di kisaran 5,02% di kuartal pertama, lalu 5,46% di kuartal kedua, dan 5,73% di kuartal ketiga. Lalu ditutul dengan pertumbuhan 5,01% di kuartal terakhir tahun lalu. “Karena itu kita optimis walau di tahun 2023 Indonesia bisa tumbuh di kisaran di atas 5% sampai 6%. Di tahun politik ini justru bakal terjadi trend konsumsi yang cukup kuat ke daerah. Hanya memang keamanan dan stabilitas sosial yang mesti dijaga bersama,” kata Andre. Menurutnya, selama 2022 trend pertumbuhan ekonomi bersumber dari Industri Pengolahan 1,01%, Transportasi dan Pergudangan 0,73%, dan Perdagangan 0,72%, lalu Infokom 0,48%, sedangkan lainnya sekitar 2,37%. Untuk itu, PSI mengharapkan agar apartus pemerintahan di setiap instansi lebih serius dalam mengelola anggaran. “Jangan sampai anggaran negara terbuang percuma. Seperti yang disinyalir MenPAN-RB Abdullah Azwar Anas dimana pemerintah sebetulnya telah mengalokasikan dana yang sangat besar untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Namun ternyata penggunaan tak tepat sasaran,” pungkas Andre.  

Topik:

PSI Kemiskinan