3M Umumkan Bakal PHK 6.000 Karyawan

Jakarta, MI - 3M, raksasa manufaktur di belakang beberapa merek konsumen, termasuk Post-It Notes dan Scotch Tape, mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 6.000 karyawan di seluruh dunia. Langkah tersebut menyusul PHK terhadap 2.500 karyawan yang dilakukan pada bulan Januari lalu. PHK itu dilakukan sebagai bagian dari rencana restrukturisasi besar lainnya karena sektor manufaktur bersiap menghadapi kemungkinan resesi dan merosotnya permintaan barang. Perusahaan mengatakan mengantisipasi akan menghemat hingga US$900 juta per tahun sebelum pajak setelah PHK selesai. 3M berpendapat bahwa pemangkasan tersebut “dimaksudkan untuk membuat 3M lebih kuat, lebih ramping, dan lebih fokus” dengan menyederhanakan rantai pasokannya dan mengurangi lapisan manajemen. “Tindakan ini diharapkan dapat mengurangi biaya secara signifikan dan mendorong peningkatan margin dan arus kas jangka panjang sambil memungkinkan struktur yang lebih efisien dan efektif untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang,” kata 3M dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari CNN, Rabu (26/4). 3M juga mengumumkan beberapa perubahan manajemen karena melaporkan pendapatan dan penjualan yang turun dari tahun sebelumnya. Penjualan merosot 9 persen menjadi US$8 miliar, sementara laba bersih yang diatribusikan kepada perusahaan anjlok 25 persen menjadi di bawah US$1 miliar pada kuartal tersebut. Perusahaan mengatakan akan memprioritaskan produk yang semakin diminati pelanggan, termasuk teknologi iklim, pengemasan berkelanjutan, dan produk industri otomatis, di antara teknologi baru lainnya. 3M juga menegaskan kembali prospek sebelumnya untuk tahun 2023, mengantisipasi penjualan akan turun sebanyak 6 persen tahun ini. 3M mengatakan masalah rantai pasokan yang menghancurkan sektor ini selama bertahun-tahun setelah pandemi sebagian besar telah mereda. Itu berarti pesanan yang tertunda telah dikirimkan, dan perusahaan (dan rekan-rekannya) tidak lagi membutuhkan banyak staf untuk menangani beban kerja. Sementara itu, permintaan barang manufaktur turun dalam beberapa bulan terakhir. Konsumen telah menghabiskan lebih sedikit untuk barang dan lebih banyak untuk pengalaman akhir-akhir ini, dan bisnis bersiap untuk mengantisipasi resesi.