Jokowi Bertemu PM Jepang Saat KTT G7, Bahas Peningkatan Kerja Sama hingga IKN

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 20 Mei 2023 11:41 WIB
Jakarta, MI - Presiden Joko Widodo melanjutkan kegiatan kunjungan kerja hari kedua di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Hiroshima, Jepang, Sabtu (20/5). Ia melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida di Hotel Grand Prince, Hiroshima. Jokowi pun menyampaikan apresiasi atas undangan yang diberikan terhadap Indonesia untuk menghadiri KTT G7. "Yang Mulia, terima kasih atas undangan KTT G7. Jepang adalah mitra penting dan strategis Indonesia. Saya sepakat untuk meningkatkan kemitraan kita agar lebih luas dan konkret," kata Jokowi dalam keterangan tertulis Biro Pers Sekretariat Presiden, Sabtu (20/5). Dalam pertemuan tersebut, Jokowi juga membahas sejumlah hal terkait peningkatan kemitraan kedua negara, salah satunya mengenai Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Indonesia berharap perundingan terkait IJEPA dapat diselesaikan pada September 2023 mendatang. "Karena ini sudah berjalan lama. Penghapusan tarif produk tuna kaleng, perluasan bidang kerja PMI di sektor pariwisata dan industri, dan implementasi capacity building," kata Jokowi. Selain itu, Jokowi dan PM Kishida juga membahas mengenai perdagangan Indonesia-Jepang. Menurut Jokowi, Indonesia telah memberikan fleksibilitas untuk produk pertanian dari Fukushima. "Saya minta fleksibilitas Jepang terkait perluasan akses buah tropis Indonesia, termasuk mangga," ujar Jokowi. Sedangkan terkait investasi, Jokowi mengatakan bahwa diperlukan percepatan dalam penyelesaian proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di Indonesia. Ia mengusulkan agar dilakukan penunjukan langsung kontraktor Jepang. "Terkait pembangunan IKN, saya menyambut baik penandatanganan lima nota kesepahaman dengan JICA, JBIC, JCODE, JIBH & UR," tuturnya. Hal lain yang dibahas dalam pertemuan itu, yskni terkait transisi energi. Jokowi menyebut bahwa Indonesia mendorong percepatan realisasi komitmen Jepang sebesar USD 500 juta untuk teknologi rendah karbon dan percepatan penghentian PLTU, serta implementasi kesepakatan bisnis oleh PLN, Pupuk Indonesia, Pertamina, dengan mitra Jepang sebagai upaya mencapai net zero emission. Terakhir, terkait Myanmar, Jokowi mengatakan bahwa dibutuhkan dukungan Jepang untuk melakukan pengiriman bantuan kemanusiaan melalui AHA Center serta implementasi AOIP melalui partisipasi di ASEAN Indo-Pacific Infrastructure Forum. Turut mendampingi Jokowi dalam pertemuan bilaiteral RI-Jepang adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Kemudian Menteri BUMN, Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono, Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi, dan Direktur Asia Timur Kementerian Luar Negeri RI Santo Darmosumarto. #Jokowi Bertemu PM Jepang

Topik:

Jokowi Pm Jepang Fumio Kishida KTT G7