Bahlil soal Rempang Harus Kosong 28 September: Investasinya Ini untuk Kesejahteraan Rakyat

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 18 September 2023 10:37 WIB
Jakarta, MI - Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia buka suara soal tenggat waktu pengosongan Pulau Rempang. Menurutnya, batas waktu pengosongan Pulau Rempang pada 28 September 2023 sudah diputuskan sejak awal. Meski demikian, Bahlil mengatakan, yang terpenting bukan soal tanggal pengosongan tetapi mengedepankan komunikasi yang baik dengan warga. "Insya Allah (pengosongan tanggal 28 September) kita melihat perkembangan, dan kita sedang berbicara, bukan persoalan tanggal bagi saya, itu memang sudah diputuskan di awal tapi yang terpenting ialah cara-cara komunikasi yang baik," kata Bahlil usai menggelar rapat teknis di Hotel Marriott, Harbourbay, Kota Batam, Minggu (17/9). "Saya ingin berbicara dengan keluarga-keluarga di sana dengan baiklah, mau cepat atau lambat itu soal lain, tapi caranya aja yang kita perhatikan," kata dia. Dijelaskan Bahlil, investasi yang masuk ke Pulau Rempang adalah Foreign Direct Investment (FDI), yang merupakan penanaman modal atau investasi langsung dari pihak asing. Ia menyebut, banyak negara yang berkompetisi untuk merebut investasi langsung dari luar maupun dalam negeri demi penciptaan lapangan pekerjaan yang baru. "Kita ini berkompetisi, global itu FDI, FDI terbesar itu di negara tetangga bukan di kita, ini kita mau merebut investasi untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Kalau kita tunggunya terlalu lama, emang dia mau tunggu kita? Kita butuh mereka tapi kita juga harus hargai yang di dalam," ungkapnya. Bahlil mengatakan nilai investasi yang bakal masuk ke Pulau Rempang senilai Rp300 triliun lebih. Ia menyebut pada tahap awal, nilai investasi yang masuk sebesar Rp175 triliun. "Kalau ini lepas itu berarti potensi PAD dan penciptaan lapangan pekerjaan untuk saudara-saudara kita disini akan kehilangan peluang," ujarnya. Bahlil pun meminta BP Batam terus melakukan pendekatan secara humanis ke masyarakat pulau Rempang terkait pengembangan investasi di kawasan Rempang. Ia menuturkan, komunikasi yang baik dan humanis jauh lebih penting dalam percepatan investasi di Pulau Rempang. Bahlil meyakinkan banyak pihak jika investasi di Pulau Rempang akan memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat. Ia mengatakan, Rempang yang akan menjadi mesin ekonomi baru Indonesia juga bakal meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah ke depannya. "Yakinlah bahwa investasinya ini untuk kesejahteraan rakyat. Dengan menciptakan banyaknya lapangan pekerjaan, pendapatan masyarakat juga akan meningkat," ucap Bahlil. Lebih lanjut, Bahlil mengatakan, akan mengadakan rapat mingguan dengan Gubernur dan BP Batam. Hal tersebut dilakukan untuk membahas percepatan pengembangan kawasan Pulau Rempang.