Rupiah Melemah Lima hari Beruntun

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 13 November 2023 16:33 WIB
Mata Uang Dolar diatas Uang Rupiah (Foto: Shutterstock)
Mata Uang Dolar diatas Uang Rupiah (Foto: Shutterstock)

Jakarta, MI - Kekhawatiran tentang kembalinya kebijakan pengetatan keuangan oleh Bank Sentral AS, Federal Reserve, menyebabkan rupiah melemah lagi terhadap dolar AS. Pasar keuangan hari ini, Senin (13/11) masih belum menunjukkan adanya sentimen yang signifikan.

Nilai rupiah ditutup melemah ke level Rp15.695/US$ atau terkoreksi 0,03%. Penurunan nilai rupiah ini menjadikan kinerja buruk selama 5 hari beruntun. Hal ini menjadikan adanya kekhawatiran rupiah akan menjebol level psikologis di angka Rp 15.700/US$ kembali.

Sementara indeks dolar AS (DXY) pada pukul 14.58 WIB turun tipis 0,10% menjadi 105,75. Angka ini lebih rendah dibandingkan penutupan perdagangan Jumat lalu (10/11/2023) yang berada di angka 105,86.

Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa terjadi capital outflow pada periode 6-9 November. Investor asing melakukan net sell di pasar keuangan domestik, mencatatkan jual neto sebesar Rp1,27 triliun, dengan penjualan neto Rp1,59 triliun di pasar SBN, Rp1,35 triliun di pasar saham, dan pembelian neto Rp1,66 triliun di SRBI.

Penurunan cadangan devisa Indonesia juga menjadi perhatian, turun dari US$134,9 miliar pada September 2023 menjadi US$133,1 miliar pada Oktober 2023. Ini disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan upaya stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai tanggapan terhadap meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.(Ran)