Rekening BCA Kebobolan Puluhan Juta, Korban Cerita di Sosial Media

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 13 November 2023 18:57 WIB
Evita Korban Pembobolan Rekening (Foto: Tangkapan Layar Youtube Mr Bert)
Evita Korban Pembobolan Rekening (Foto: Tangkapan Layar Youtube Mr Bert)

Jakarta, MI - Nasabah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) di Salatiga  kehilangan saldo Rp68,5 juta dari rekeningnya karena transaksi QRIS.  Peristiwa ini terjadi pada 26 September lalu, saat Evita hendak melakukan transaksi tetapi gagal karena saldo di rekeningnya kurang. Saat ia mengecek info saldo, saldonya hanya tersisa Rp10 juta.

Evita, nasabah tersebut, membagikan peristiwa tidak enak yang menimpanya ini pada kanal YouTube Mr. Bert. Dia menjelaskan bahwa pada saat transaksi misterius pertama itu dilakukan, dirinya sedang mendaki Gunung Ungaran di Jawa Tengah.

"Saya tuh, di HP ini, nggak pernah terima [kode] OTP. Atau e-mail notif apapun, nggak ada," ujar Evita di kanal YouTube Mr. Bert, dikutip Senin (13/11).

Ketika ditanya apa tanggapan BCA terkait hal ini, Evita menyebut dirinya disuruh mencari siapa pihak yang menggunakan handphonenya itu untuk bertransaksi.

"Ya, saya yang disuruh nyari maksudnya saya yang disuruh nyari, 'Ini dari device-nya Ibu, jadi Ibu cari mungkin dipake anaknya, mungkin dipake suaminya, atau ada yang tau ya'," ujarnya.

Evita juga mengaku pihak BCA meminta bukti rekaman CCTV bahwa handphone miliknya itu terus berada di genggamannya.

Tidak berhenti sampai di situ, ia mengaktifkan m-Banking BCA dengan kartu ATM yang baru di handphone tersebut pada 19 Oktober 2023. Kali ini, saldo rekening tersebut kecil, hanya Rp172.000.

Ia kemudian melakukan transaksi di Shopee sebesar Rp120.000 dengan pembayaraan melalui Virtual Account.

"Di situ, saya kaget, saya dapet saldo masuk berupa QR. Jadi kayak saya nyiptain barcode, saya kasih ke orang untuk orang itu scan," jelasnya.

Evita mengaku mendapatkan saldo masuk sebesar Rp2 juta melalui QR padahal ia tidak pernah membuat QR untuk rekeningnya. Pada tanggal 26 Oktober, pihak BCA disebut menghubunginya dan menjelaskan transaksi itu merupakan refund dari transaksi sebelumnya.

Evita pun menghubungi Mr. Bert setelah sudah merasa buntu dalam memperoleh kembali kerugiannya. Mr. Bert sendiri mengaku sudah meminta Evita menyelesaikan dengan BCA dahulu.

Saat kejadian, Evita menjelaskan tidak mungkin dirinya melakukan transaksi itu karena handphonenya tidak mendapatkan sinyal di kawasan gunung. Evita pun dapat membuktikan itu melalui GPS yang merekam jejaknya tanpa jaringan internet. Ia juga terus menggenggam handphonenya selama perjalanan tersebut.

Terkait dengan hal ini, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menyampaikan bahwa pihaknya masih melakukan investigasi.

"Sehubungan dengan kejadian yang menimpa salah satu nasabah di Salatiga, dapat kami sampaikan bahwa saat ini kami masih melakukan investigasi lebih lanjut," ujar Hera dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Senin (13/11).

Ia juga mengimbau nasabah untuk menjaga kerahasiaan data-data penting. (Ran)