Neraca Pembayaran RI Defisit US$1,5 M

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 21 November 2023 11:08 WIB
Bank Indonesia (Foto: Reuters)
Bank Indonesia (Foto: Reuters)

Jakarta, MI - Defisit neraca transaksi berjalan dan transaksi modal dan finansial yang meningkat mendorong penurunan kinerja neraca pembayaran Indonesia (NPI). Penurunan itu sebesar US$ 1,5 miliar pada kuartal III–2023.

"Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir September tercatat tetap tinggi sebesar US$ 134,9 miliar atau setara dengan pembiayaan 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," kata Erwin Haryono, Kepala Departemen Komunikasi BI, Selasa (21/11).

BI juga mencatat, neraca transaksi berjalan membaik ditopang oleh perbaikan kinerja neraca perdagangan barang dan jasa yang tetap solid. Pada kuartal III-2023, transaksi berjalan mencatat defisit US$ 900 juta atau 0,2% dari PDB, jauh menurun dibandingkan dengan defisit US$ 2,2 miliar atau 0,6% dari PDB pada triwulan sebelumnya.

"Surplus neraca perdagangan nonmigas meningkat didukung oleh perbaikan permintaan beberapa komoditas ekspor, terutama besi dan baja, di tengah tren harga komoditas yang masih turun," ungkap Erwin.

Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas meningkat sejalan dengan kenaikan harga minyak dunia. Perbaikan neraca transaksi berjalan turut ditopang oleh penurunan defisit jasa, yang didukung oleh peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara seiring dengan pemulihan sektor pariwisata yang terus berlangsung.

Selain itu, defisit neraca pendapatan primer juga menurun sejalan dengan pembayaran imbal hasil kepada investor asing yang lebih rendah.

"Kinerja transaksi modal dan finansial juga membaik di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat," tegas BI.

Pada triwulan ketiga tahun 2023, transaksi modal dan finansial mencatat defisit US$ 300 juta miliar (0,1% dari PDB). Ini jauh lebih rendah dari defisit US$ 4,8 miliar (1,4% dari PDB) pada triwulan sebelumnya.

Erwin menegaskan Bank Indonesia menilai kinerja NPI triwulan III 2023 yang baik mampu terus menopang ketahanan eksternal Indonesia.(Ran)