Kebijakan Suku Bunga BI Berdampak pada Sektor Pertambangan

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 24 November 2023 01:32 WIB
Tambang Emas Martabe, Sumatera Utara (Foto: Agincourtresources)
Tambang Emas Martabe, Sumatera Utara (Foto: Agincourtresources)

Jakarta, MI – Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia menghasilkan keputusan untuk menahan suku bunga acuan di level 6% hingga November 2023. Selain itu, BI juga menahan suku bunga layanan deposit sebesar 5,25 persen dan suku bunga layanan pinjaman sebesar 6,75%.

Keputusan tersebut, menurut Direktur Indosukses Futures Maruli Tua Sinambela menciptakan kepastian dan kestabilan bagi perekonomian dalam negeri dan memperkuat nilai tukar rupiah.

“Kestabilan suku bunga dapat memperkuat rupiah karena memberikan sinyal kepada pasar bahwa Bank Indonesia berkomitmen untuk menjaga inflasi dan stabilitas ekonomi. Namun, fluktuasi tetap mungkin terjadi tergantung pada perubahan ekspektasi pasar, jelas Maruli kepada MonitorIndonesia.com, Kamis (23/11).

Menurut dia sejumlah data ekonomi yang dirilis hari ini memberikan gambaran yang menggembirakan bagi  perekonomian Indonesia, memunculkan potensi dampak penting pada nilai mata uang rupiah.

“Menurut data terkini, pertumbuhan pinjaman (YoY) pada bulan Oktober mencapai 8.99%, melampaui ekspektasi sebelumnya sebesar 8.96%. Pencapaian ini bukan hanya mencerminkan kepercayaan konsumen, tetapi juga menunjukkan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan” Ungkap Maruli.

“Sentimen positif ini dapat memicu penguatan nilai Rupiah,” lanjutnya.

Dia menjelaskan lebih lanjut, bahwa pertumbuhan pinjaman yang tinggi dapat menjadi katalisator positif bagi sektor pertambangan. Saham Antam, sebagai perusahaan tambang terkemuka, dapat mengalami kenaikan karena ekspektasi permintaan yang lebih tinggi terhadap komoditas.

“Stabilitas suku bunga mendukung biaya pendanaan yang dapat diterima oleh perusahaan. Ini memberikan kepastian dalam perencanaan dan pelaksanaan strategi bisnis. Saham Antam dapat mengalami kinerja yang positif karena kestabilan ini,” ungkap Maruli.

Dia itu juga menambahkan bahwa  data ekonomi hari ini menyuguhkan gambaran yang positif dan menggembirakan bagi Indonesia.

“ Pertumbuhan pinjaman yang solid dan konsistensi kebijakan moneter menciptakan kondisi yang mendukung bagi Rupiah dan saham Antam,”pungkasnya. (Ran)