Opec Mau Kurangi Pasokan, Harga Minyak Mendidih

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 30 November 2023 09:55 WIB
Konfrensi Pers Opec (Foto: Reuters)
Konfrensi Pers Opec (Foto: Reuters)

Jakarta, MI - Harga minyak dunia mengalami kenaikan signifikan. Hal ini terjadi seiring ekspektasi investor terkait pemangkasan produksi minyak mentah yang akan dilakukan oleh OPEC+.

Menurut data yang dilansir Reuters, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari 2024 mengalami kenaikan sebesar US$1,55 atau sekitar 2,1%, mencapai US$76,41 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari 2024 naik US$1,70 atau sekitar 2,1%, mencapai US$81,68 per barel di London ICE Futures Exchange.

Kedua minyak acuan tersebut naik sekitar 2% pada hari Selasa (28/11) karena pasar mengantisipasi Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya seperti Rusia (OPEC+), akan memperpanjang atau memperdalam pengurangan pasokan.

OPEC+ pada hari Rabu (29/11) melanjutkan pembicaraan, yang menurut sumber pembicaraan itu dianggap sulit. Namun, pertemuan untuk memutuskan kebijakan produksi tahun depan akan dilakukan pada hari Kamis (30/11), pertemuan itu diperkirakan akan berjalan sesuai jadwal, kata sumber pada hari Rabu.

“Jika mereka (OPEC+) gagal mencapai kesepakatan awal, kita tidak dapat mengesampingkan risiko penundaan pertemuan lebih lanjut, yang kemungkinan akan memberikan tekanan pada harga minyak,” Warren Patterson dan Ewa Manthey, analis dari ING bank, mengatakan dalam sebuah catatannya.

Badai hebat di wilayah Laut Hitam telah mengganggu ekspor minyak hingga 2 juta barel per hari (bpd) dari Kazakhstan dan Rusia, menurut data pejabat negara dan agen pelabuhan. Sehingga meningkatkan prospek terbatasnya pasokan jangka pendek.

Ladang minyak terbesar di Kazakhstan mengurangi produksi minyak harian gabungan sebesar 56% mulai 27 November, kata kementerian energi Kazakh.

Persediaan minyak mentah AS juga turun 817.000 barel pada minggu lalu.

Kenaikan harga memberikan kegembiraan bagi negara produsen minyak, namun hal ini menjadi tantangan bagi konsumen dan negara-negara yang bergantung pada impor minyak. Kenaikan harga minyak dapat memicu kenaikan biaya energi, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi inflasi dan pertumbuhan ekonomi. (Ran)