QRIS Selamatkan Indonesia dari Krisis

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 30 November 2023 22:12 WIB
Ilustrasi QRIS (Foto: QRIS)
Ilustrasi QRIS (Foto: QRIS)

Jakarta, MI - Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, sistem layanan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) telah menyelamatkan Indonesia dari pandemi Covid-19.

"Alhamdulillah dengan QRIS menyelamatkan Indonesia dari Covid-19," kata Perry dalam acara Bank Indonesia Bersama Masyarakat (Birama) yang digelar di Jakarta, Kamis (30/11).

Perry menilai, kehadiran QRIS saat pandemi Covid-19 telah membantu masyarakat agar dapat bertransaksi tanpa harus melakukan kontak fisik, sehingga menekan angka penyebaran virus Covid-19 sekaligus memastikan roda perekonomian tetap berjalan.

Sebagai informasi, QRIS pertama kali diluncurkan oleh BI pada 17 Agustus 2019. Pihak-pihak yang terlibat dalam penggunaan QR Code pembayaran wajib menyesuaikan QR Code yang digunakan sesuai dengan standardisasi QRIS paling lambat tanggal 31 Desember 2019.

Perry menjelaskan, penerapan QRIS sebagai salah satu model pembayaran merupakan bagian dari langkah BI untuk mengembangkan digitalisasi dalam sistem pembayaran di Indonesia. QRIS menjadi tindak lanjut dari Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025.

Selain membantu transaksi sehari-hari, menurut Perry, kehadiran QRIS juga membantu penyaluran bantuan sosial (bansos) pemerintah ke masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia. "Bansos ke seluruh Indonesia, itu penyaluran bantuan sosial menggunakan QRIS, menggunakan juga elektronifikasi," ujar Perry.

Lebih lanjut, penerapan BI-FAST juga menjadi salah satu langkah digitalisasi sistem pembayaran yang menyelamatkan Indonesia dari krisis pandemi. BI-FAST sebagai infrastruktur sistem pembayaran ritel memfasilitasi transfer antarbank dengan biaya yang lebih murah dan aman. Perry menilai hal tersebut sangat membantu masyarakat, khususnya para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Adapun BI telah mencatatkan volume transaksi QRIS yang mencapai 1,596 miliar transaksi per Oktober 2023.

Jumlah pengguna QRIS berjumlah 43,44 juta dan merchant QRIS berjumlah 29,63 juta, yang sebagian besar merupakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dan nominal transaksi QRIS meningkat sebesar 186,08 persen setiap tahunnya (yoy).

Selain itu, untuk mencegah penyalahgunaan QRIS atau penipuan, BI bekerja sama dengan industri dan pihak terkait untuk terus meningkatkan pengetahuan dan pengetahuan tentang keamanan transaksi QRIS serta meningkatkan pengawasan, terutama untuk memastikan aspek Know Your Merchant dan pengawasan transaksi.

Perry sebelumnya telah mengumumkan untuk memperluas layanan QRIS ke India, Jepang, China, dan Uni Emirat Arab pada tahun 2024.(Ran)

Topik:

qris bi krisis