Venezuela dan The Fed Buat Harga Minyak Bergejolak

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 4 Desember 2023 09:43 WIB
Ilustrasi Pengeboran Minyak (Foto: Reuters)
Ilustrasi Pengeboran Minyak (Foto: Reuters)

Jakarta, MI - Harga minyak kembali bergejolak naik setelah mengalami penurunan selama enam minggu. Penyebab kenaikan harga minyak adalah spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) telah selesai menaikkan suku bunga.Isu lainnya adalah kemungkinan bahwa sanksi AS terhadap pasokan Venezuela dapat diperketat.

Dilansir dari Bloomberg pada Senin (4/12), harga minyak Brent naik menuju US$80 per barel setelah membatasi penurunan mingguan terburuk dalam dua tahun terakhir, sementara West Texas Intermediate mendekati US$75.

Harga Minyak Brent untuk kontrak Februari 2024 naik 0,9% menjadi US$79,59 per barel pada pukul 7:40 pagi di Singapura. Harga minyak WTI untuk kontrak Januari 2024 naik 1,1% menjadi US$74,88 per barel.

Ekspektasi investor tentang kebijakan dari The Fed adalah pemangkasan suku bunga telah membuat minyak menguat pada kuartal ini, sehingga melemahkan dolar AS. Langkah The Fed tersebut juga membuat komoditas menjadi lebih menarik.

Sementara itu, pasokan minyak asal Venezuela juga menjadi focus lain setelah Gedung Putih mengatakan sedang mengevaluasi kemungkinan sanksi terhadap Venezuela. Sanksi itu akibat dari Presiden Nicolas Maduro melewatkan tenggat waktu akhir November untuk membebaskan warga Amerika yang ditahan.

AS mencapai kesepakatan dengan Venezuela pada Oktober 2023 untuk mencabut beberapa sanksi, termasuk sanksi terhadap minyak, dan ada kekhawatiran bahwa lisensi transaksi enam bulan mungkin tidak akan diperpanjang AS.

Komoditas Minyak baru saja mengalami penurunan harga bulanan berturut-turut. Penurunan harga ini terjadi meskipun ada langkah yang dilakukan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak untuk melakukan pengurangan produksi.

Sementara itu, pemberontak Houthi yang didukung Iran mengklaim mereka menargetkan dua kapal Israel di Laut Merah. Hal itu adalah bagian dari serangkaian serangan terhadap kapal-kapal komersial di perairan internasional sebagai aksi balasan terhadap Israel akibat perang di Gaza. (Ran)