Harga Bitcoin Sentuh Rekor Baru Rp617 Juta

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 4 Desember 2023 10:27 WIB
Ilustrasi Bitcoin dan Dolar (Foto: Freepik)
Ilustrasi Bitcoin dan Dolar (Foto: Freepik)

Jakarta, MI - Harga Bitcoin mencapai US$40.000, atau sekitar Rp617 juta, pada akhirnya. Nilai ini telah melampaui titik tertingginya sejak Mei 2022.  Sebagai aset kripto terbesar, Bitcoin terus mengalami kenaikan di tengah permintaan yang tinggi.

Mengutip Bloomberg, Senin (4/12) Bitcoin telah menambah sekitar 1% harga menjadi US$40,005 pada Senin pagi (4/12) pukul 7.22 waktu Singapura atau pukul 6.22 WIB, menjadikan lonjakan pada tahun ini sebesar 142%. 

Terakhir, Bitcoin berada di level US$40,000 sebelum keruntuhan stablecoin TerraUSD yang berkontribusi pada kehancuran aset digital dan rantai keruntuhan di sektor kripto.

Industri aset digital juga menunggu hasil permohonan dari perusahaan seperti BlackRock Inc. untuk meluncurkan ETF Bitcoin spot AS yang pertama. Menurut Bloomberg Intelligence, diperkirakan sejumlah dana tersebut akan mendapatkan persetujuan Komisi Sekuritas & Bursa pada bulan Januari 2024. 

“Bitcoin terus didukung oleh optimisme seputar persetujuan SEC untuk ETF dan penurunan suku bunga Fed pada tahun 2024,” terang analis pasar di IG Australia Pty, Tony Sycamore.

Dia juga menambahkan bahwa pola grafik teknis mengarah ke US$42,330 sebagai level berikutnya yang harus diperhatikan.

Sebelumnya, rebound Bitcoin menjadi kabar baik atas kehancuran kripto pada 2022 telah melewati pukulan keras dari pemerintah AS yang memvonis Sam Bankman-Fried dipenjara lantaran penipuan di FTX dan denda besar kepada Binance dan pendirinya, Changpeng Zhao. 

Kelompok yang optimis berpendapat bahwa dorongan untuk mengekang praktik-praktik yang meragukan dan banyaknya aplikasi ETF, menandakan industri yang semakin matang dan potensi perluasan basis investor untuk aset digital.

Namun, pemulihan dalam taruhan suku bunga atau hambatan tak terduga bagi ETF mungkin bisa menggagalkan Bitcoin. Tetapi untuk saat ini suasana pasar optimis. Kemudian, halving Bitcoin yang akan jatuh tempo pada 2024, dapat memotong setengah jumlah token yang diterima penambang (miner) Bitcoin sebagai imbalan atas pekerjaan mereka.

Event yang diadakan setiap empat tahun ini adalah bagian dari upaya untuk membatasi pasokan token Bitcoin menjadi 21 juta, yang dapat mencapai titik tertinggi setelah setiap tiga halving terakhir.

Namun, token lebih kecil seperti Ether dan BNB, seperti Bitcoin, masih jauh di bawah level tertinggi sepanjang masa. Token terbesar mencapai hampir US$69,000, atau sekitar Rp1 miliar, pada November 2021. (Ran)