Kredit Bermasalah Berpotensi Naik di 2024
![Rendy Bimantara](https://monitorindonesia.com/images/avatar-placeholder.jpg )
![Kredit Bermasalah Berpotensi Naik di 2024 Ilustrasi Kredit Macet (Foto: Universitas Bung Hatta)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/8daf7cce-db1a-4760-b7e3-a2644701be4f.jpg)
Jakarta, MI - Chief Economist PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Anton Hendranata mengatakan potensi peningkatan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) pada 2024 perlu diwaspadai.
Menurutnya, NPL perbankan berada dalam tren menurun, tetapi kolektibilitas kredit perbankan yang berada dalam pengawasan khusus dan kredit kurang lancar mengalami peningkatan.
“Ada yang perlu hati-hati dalam melihat ini, tren NPL perbankan memang menurun. Namun ada tren kenaikan kolektabilitas 2 (kredit) dalam pengawasan khusus dan kolektivitas 3 (kredit) yang kurang lancar, yang cenderung meningkat,” kata Anton dalam Seminar Proyeksi Ekonomi Indonesia 2024 yang dipantau di Jakarta, Rabu (6/12).
Peningkatan tersebut disebabkan oleh perlambatan ekonomi domestik yang berdampak penurunan pendapatan sehingga dapat mengganggu kemampuan bayar debitur.
“Ini kalau strateginya salah di perbankan ya ujung-ujungnya nanti mendorong NPL naik. PR (pekerjaan rumah)-nya nanti di tahun depan gimana strateginya itu untuk menyiasati ini,” jelasnya.
Adapun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat rasio NPL net perbankan pada Oktober 2023 sebesar 0,77 persen dan NPL gross sebesar 2,42 persen.
Anton juga meminta perbankan mewaspadai pertumbuhan kredit yang berada dalam tren melambat karena sebagian pelaku usaha masih melakukan "wait and see" untuk mengambil kredit.
“Pertumbuhan kredit harus diakui memang dalam tren melambat ya sedangkan pertumbuhan undisbursed loan-nya juga mengalami peningkatan. Jadi kelihatan di sini kondisinya tahun ini tidak baik-baik saja sebenarnya,” imbuh Anton.
Per Oktober 2023, penyaluran kredit tercatat tumbuh 8,99 persen secara tahunan (yoy), atau tumbuh sedikit lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan September 2023 sebesar 8,96 persen.
Sementara itu, "undisbursed loan" secara year to date (ytd) pada September 2023 meningkat sebesar 14,66 persen, dibandingkan tahun 2022 sebesar 5,83 persen. (Ant/Ran)
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
![BRI Blokir 1.049 Rekening yang Terindikasi Sebagai Penampungan Uang Judi Online Ilustrasi Gedung BRI (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/bri.webp)
BRI Blokir 1.049 Rekening yang Terindikasi Sebagai Penampungan Uang Judi Online
28 Juni 2024 19:18 WIB
![Apa yang Digali KPK terhadap Direktur Keuangan PT Asabri Helmi Imam Satriyono? Direktur Keuangan PT Asabri (2018-2020) Helmi Imam Satriyono saat di KPK (Foto: Dok MI)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/direktur-keuangan-pt-asabri-helmi-imam-satriyono.webp)
Apa yang Digali KPK terhadap Direktur Keuangan PT Asabri Helmi Imam Satriyono?
15 Juni 2024 22:10 WIB
![Pabrik Tekstil di Pantura Gulung Tikar, Ratusan Karyawan Terkena PHK Tanpa Gaji dan Pesangon Mediasi antara buruh PT Dupantek dengan perwakilan perusahaan terkait pembayaran hak karyawan setelah pabrik berhenti produksi di Kantor Disnaker Pekalongan pada Sabtu (15/6/2024) (Foto: Disnaker Pekalongan)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/mediasi-antara-buruh-pt-dupantek-dengan-perwakilan-perusahaan-terkait-pembayaran-hak-karyawan-setelah-pabrik-berhenti-produksi-di-kantor-disnaker-pekalongan-pada-sabtu-1562024.webp)
Pabrik Tekstil di Pantura Gulung Tikar, Ratusan Karyawan Terkena PHK Tanpa Gaji dan Pesangon
15 Juni 2024 20:09 WIB
![Kasus Polwan Bakar Suami Polisi, Kompolnas Minta Diperiksa Kejiwaan Pasca Melahirkan Briptu Fadhilatun Nikmah (28), yang membakar suaminya yang juga anggota polisi bernama Briptu Rian Dwi Wicaksono (28). [Foto: Istimewa]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/polwan-bakar-suami.webp)
Kasus Polwan Bakar Suami Polisi, Kompolnas Minta Diperiksa Kejiwaan Pasca Melahirkan
11 Juni 2024 09:00 WIB