Joko Widodo Ungkap Sebab Kenaikan Harga Beras
![Adelio Pratama](https://monitorindonesia.com/storage/media/user/avatar/SL4jHdN9D0g7bLGXDlWMtJHvcfiIRRXOMdxoLPXe.jpg )
![Joko Widodo Ungkap Sebab Kenaikan Harga Beras Joko Widodo (Foto: Istimewa)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/88f37fb7-663a-4c43-b554-a49f795c4668.jpg)
Purworejo, MI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan stok cadangan beras tetap aman agar stabilitas harga terkendali, meskipun musim panen mengalami kemunduran akibat fenomena El Nino.
Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi dalam keterangannya kepada awak media usai meninjau Pasar Purworejo, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah, Selasa (2/1).
"Kita bisa mengendalikan karena stok Bulog saat ini juga sangat baik akhir tahun kemarin masih di angka 1,4 juta ton dan ini akan masuk lagi untuk cadangan strategis agar betul-betul kita aman, karena memang panennya nanti akan mundur sedikit," ungkap Jokowi.
Menurut Jokowi, harga beras di seluruh negara mengalami kenaikan akibat adanya perubahan iklim dan fenomena El Nino. Namun, Presiden menyebut bahwa kenaikan harga beras di Indonesia tidak sedrastis negara lainnya.
"Ada perubahan iklim, ada super El Nino, kemudian 22 negara stop tidak mengekspor berasnya, sehingga terjadi keguncangan harga beras, harga pangan di dunia. Semua, semua negara mengalami tetapi negara kita kenaikannya tidak sedrastis negara-negara lain," terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Jokowi juga meninjau harga bahan pokok lainnya seperti cabai. Namun, Kepala Negara menyebut bahwa harga cabai di pasar tersebut sudah mengalami penurunan dari harga cabai yang sempat tinggi sebelumnya.
"Kemarin naik sangat tinggi, cabai rawit sampai Rp120 (ribu) saya lihat terakhir di Jakarta, sekarang sudah turun di sini jadi Rp70 ribu sangat bagus saya kira, yang lain-lainnya sama. Cabai rawitnya sudah turun ke Rp70 ribu," tukasnya.
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
![Kasus Demurrage Rp 350 Miliar Beras Impor, KPK Diminta Periksa Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dan Dirut Perum Bulog Bayu Krisnamurthi Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi (kiri) dan Dirut Perum Bulog Bayu Krisnamurthi (kanan) (Foto: Kolase MI/Berbagai sumber)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/kepala-bapanas-arief-prasetyo-adi-kiri-dan-dirut-perum-bulog-bayu-krisnamurthi-kanan-foto-kolase-miberbagai-sumber.webp)
Kasus Demurrage Rp 350 Miliar Beras Impor, KPK Diminta Periksa Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dan Dirut Perum Bulog Bayu Krisnamurthi
23 Juni 2024 23:15 WIB
![490 Ribu Ton Beras Impor Bulog Sempat Tertahan di Pelabuhan - 'Sangat Mugkin Keuntungannya Masuk ke Rekening Siluman' Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat beras impor di Pelabuhan (Foto: Istimewa)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/pekerja-melakukan-aktivitas-bongkar-muat-beras-impor-di-pelabuhan.webp)
490 Ribu Ton Beras Impor Bulog Sempat Tertahan di Pelabuhan - 'Sangat Mugkin Keuntungannya Masuk ke Rekening Siluman'
18 Juni 2024 23:49 WIB
![Ekonom Sebut Bansos Beras oleh Bapanas dan Bulog Langgar UU Pangan dan UU Kesejahteraan Sosial Ekonom, Anthony Budiawan (Foto: Dok MI)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/0e2ab5ac-c8b9-472f-9326-9dbfdab627aa.jpg)
Ekonom Sebut Bansos Beras oleh Bapanas dan Bulog Langgar UU Pangan dan UU Kesejahteraan Sosial
18 April 2024 03:20 WIB