Gawat! Utang Indonesia Tumbuh 2.0 Persen, BI : Masih Tetap Terkendali

Zefry Andalas
Zefry Andalas
Diperbarui 15 Januari 2024 12:47 WIB
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono. (Foto : ANTARA)
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono. (Foto : ANTARA)

Jakarta, MI – Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tumbuh 2,0 persen secara year on year (yoy) pada November 2023, tercatat sebesar 400,9 miliar dolar AS. Pertumbuhan ini, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu hanya tumbuh 0,7 persen.

Kendati demikian, Bank Indonesia (BI) menyatakan ULN Indonesia masih tetap dalam kendali.

"Perkembangan ULN ini terutama disebabkan oleh transaksi ULN sektor publik," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Senin (15/1).

Pertumbuhan ULN ini dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global termasuk rupiah, yang berdampak pada meningkatnya angka statistik ULN Indonesia valuta lainnya dalam satuan dolar AS​.

Erwin menuturkan struktur ULN Indonesia juga tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

ULN Indonesia pada November 2023 tetap terjaga, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 29,3 persen, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 87,1 persen dari total ULN.

Dalam Upaya menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, dan tetap memperhatikan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

"Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian," ujarnya