Sandiaga Uno: Tiket Pesawat Mahal, Lemahkan Target 1,5 Miliar Wisatawan Nusantara

Zefry Andalas
Zefry Andalas
Diperbarui 24 Januari 2024 14:12 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno. (Foto: ANTARA)
Menparekraf Sandiaga Uno. (Foto: ANTARA)

Jakarta, MI - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong adanya pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) tahun ini 1,2 miliar hingga 1,5 miliar, akan tetapi terdapat problem mendasar yaitu tingginya harga tiket pesawat domestik. Pasalnya, sudah lebih dari sembilan bulan ini Kemenparekraf mendapat keluhan harga tiket pesawat domestik masih tinggi.

"Tahun ini kita didorong untuk pergerakan wisnus 1,2 miliar sampai 1,5 miliar pergerakan. Ini bisa tercapai kalau tiket pesawatnya lebih terjangkau," ungkap Sandi dalam Weekly Briefing Kemenparekraf dikutip dari Kanal YouTube Kemenparekraf, Selasa (23/1).

Dalam menangani hal tersebut, Kemenparekraf telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN dan maskapai penerbangan tentang tingginya harga tiket pesawat domestik. Koordinasi dilakukan untuk mendorong segala kemungkinan untuk menurunkan tiket pesawat domestik.

"Karena ini (harga tiket pesawat domestik tinggi) memberatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Dan kami akan berupaya secara maksimal untuk menekan biaya tiket pesawat domestik dan lebih terjangkau bagi masyarakat yang ingin healing ke destinasi unggulan," ungkapnya.

Kemenparekraf menyebutkan yang menjadi penyebab tiket pesawat domestik tinggi di antaranya, kurangnya jumlah pesawat, minimnya jumlah penerbangan dan sedikitnya ketersediaan kursi.

Tidak hanya itu, menurutnya biaya bahan bakar dan beberapa biaya penunjang lainnya juga berkontribusi pada mahalnya harga tiket pesawat domestik.

"Berapa persen kenaikannya ini kalau dibandingkan kenaikannya sangat tinggi dibandingkan sebelum pandemi," ucap Sandi.

Sandi mengatakan, saat ini rute pesawat paling mahal ada di Indonesia Timur serta sebagian di destinasi wisata unggulan seperti di Sumba, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Apabila harga tiket pesawat domestik terus tinggi Sandi menyebut, akan berdampak negatif pada industri pariwisata dan ekonomi kreatif.  

Dalam hal ini, upaya mengatasi tingginya harga tiket pesawat domestik dilakukan melalui kolaborasi lintas kementerian dan lembaga, serta maskapai  penerbangan. Selain itu, perlu juga adanya kebijakan insentif dari pemerintah daerah.

"Kita ingin agar lebih terjangkau dan lebih banyak opsi penerbangan ke destinasi wisata," ujarnya.

 

Topik:

menparekraf sandiaga tiket-pesawat wisatawan-mancanegara