Harga Tiket Kereta Api Cepat Termurah Rp 150 Ribu

Zefry Andalas
Zefry Andalas
Diperbarui 29 Januari 2024 07:38 WIB
Ilustrasi: Seorang pengumpang sedang berfoto di depan kereta aoi whoos
Ilustrasi: Seorang pengumpang sedang berfoto di depan kereta aoi whoos

Jakarta, MI - PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) menetapkan hargat tiket termurah Rp 150 ribu. Dengan skema baru ini, tarif Whoosh--merek kereta cepat Jakarta-Bandung-kelas premium economy akan berkisar Rp 150.000 hingga Rp 250.000. Harga tiket kereta cepat Jakarta Bandung ini akan berlaku dinamis mulai 3 Februari 2024.

General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan, penerapan skema dynamic pricing ini memungkinkan penumpang mendapatkan tiket Whoosh dengan harga yang lebih hemat bila melakukan perjalanan di waktu tertentu

“Dalam skema baru ini dimungkinkan dalam satu hari terdapat beberapa tarif yang berbeda untuk perjalanan Whoosh," kata Eva dalam keterangan resmi, Minggu (28/1).

Eva mengungkap, beberapa faktor yang memengaruhi penentuan dynamic pricing diantaranya jam sibuk (peak hour) atau jam non sibuk (off peak hour), momen liburan (high season) atau non liburan (low season), atau hari kerja ataupun akhir pekan.

Ia menyebut, selama peak hour atau jam sibuk, harga yang dikenakan akan meningkat. Sebaliknya, selama off peak hour atau jam longgar, harga yang ditawarkan akan lebih rendah. Penumpang, kata Eva, diberikan pilihan perjalanan dengan harga yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan, preferensi, dan kemampuan finansial mereka. Eva mengatakan, penerapan dynamic pricing ini akan terus dipantau dan dievaluasi agar dapat terus sesuai dengan kebutuhan penumpang dan operasional Whoosh.

Dynamic pricing ini akan memberikan nilai tambah bagi penumpang. Adanya fleksibilitas harga diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih baik kepada masyarakat," jelasnya.

Hingga 27 Januari 2024, sekitar 1,4 juta penumpang telah menggunakan layanan Whoosh untuk melakukan perjalanan antara Jakarta dan Bandung dan sebaliknya. Tingkat okupansi rata-rata berada dalam kisaran 60 hingga 80 persen. Puncak pencapaian volume penumpang harian, mencapai angka 21 ribu penumpang, tercatat pada bulan November 2023 dan selama periode angkutan Nataru dari Desember 2023 hingga Januari 2024.

"Hal ini menunjukkan bahwa minat masyarakat akan transportasi Kereta Cepat pertama di Asia Tenggara ini masih terjaga dengan baik," katanya.