ESDM: Baterai LFP Lebih Murah dari Baterai Berbasis Nikel

Zefry Andalas
Zefry Andalas
Diperbarui 29 Januari 2024 11:45 WIB
Logo Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM . (Foto: website resmi @esdm.go.id
Logo Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM . (Foto: website resmi @esdm.go.id

Jakarta, MI - Pro kontra mengenai penggunaan baterai Tesla juga membuat para Menteri seperti Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan juga Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pengembangan Industri sektor ESDM, Agus Tjahajana Wirakusumah memberikan penjelasan mengenai perbedaan baterai berbasis Lithium Ferro Phosphate (LFP) dengan baterai berbasis Nickle Mangan Cobalt (NMC).

Agus mengungkapkan ketersediaan dari suatu produk menjadi penentu harga dari barang itu sendiri. Sementara di dunia saat ini, ketersediaan NMC lebih sedikit dibandingkan dengan LFP. Karena itu, harga NMC otomatis lebih mahal dibandingkan baterai berbasis LFP.

Sedangkan, jika ditinjau dari sisi kualitas, menurut Agus baterai berbasis LFP mempunyai kandungan kepadatan energi (RI) yang lebih rendah daripada baterai berbasis NMC. Agus mencontohkan, apabila baterai berbasis NMC mempunyai kapasitas penyimpanan skala 10, maka untuk LFP hanya 5.

Dengan demikian, jika kepadatan energi dari LFP ingin menyamai NMC, maka kapasitas baterainya harus diperbesar. Sehingga untuk mobil-mobil premium, penggunaan baterai berbasis LFP dinilai kurang cocok.

"Kalau kamu pakai mobil mahal habis beratnya dengan baterai, ya gak cocok. Jadi kalau barang mahal pakai baterai mahal yang enteng jarak masih jauh jadi LFP akan bagus untuk kendaraan yang truk atau bus. Karena dia gak tergantung berat," kata Agus di Gedung Kementerian ESDM, Senin (29/1).

Meski begitu, baterai yang berbasis LFP dinilai mempunyai umur yang lebih panjang dibandingkan dengan NMC. Hal tersebut dapat terlihat dari panas yang dihasilkan dari baterai jenis LFP itu sendiri

"LFP itu panasnya lebih kecil. Karena dayanya rendah. Kalau panas lebih tinggi umurnya jadi pendek tapi semuanya lagi dicoba supaya umur lebih panjang, jarak tempuh panjang itu yang jadi tantangan teknologi," kata dia.