Krisis Pangan Nyata
![Reina Laura](https://monitorindonesia.com/images/avatar-placeholder.jpg )
![Krisis Pangan Nyata Ilustrasi [Foto: MI/Plo]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/a6ce17b7-ab24-4a8d-8313-172410a914c9.jpg)
Jakarta, MI - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memandang fenomena degradasi lahan pertanian, ditambah minat orang-orang untuk menjadi petani kian menurun membuat ancaman krisis pangan, kian nyata di masa depan.
Kepala Pusat Riset Masyarakat dan Budaya BRIN, Lilis Mulyani mengatakan, senjakala desa pertanian yang sekarang terjadi menjadi topik sangat penting, dan relevan dalam pembangunan Indonesia.
"Ini merupakan sebuah fenomena yang sangat memprihatinkan. Padahal, bangsa kita sangat tergantung pada produksi pertanian," kata Lilis di Jakarta, Senin (26/2).
Lilis mengatakan, harga beras yang merangkak naik memperlihatkan gejolak di sektor pertanian yang terpengaruh oleh harga-harga global, semisal krisis iklim.
Menurutnya, kini petani di desa-desa mengalami berbagai tekanan yang membuat mereka dan generasi berikutnya, menjadi berpikir ulang untuk tetap meneruskan penghidupan sebagai petani.
"Kita melihat jumlah petani juga hampir berkurang sepertiganya dalam satu dekade terakhir," ujarnya.
Sementara itu, Akademisi Sekolah Tinggi Pertahanan Nasional (STPN) Dwi Wulan Pujiriyani mengungkapkan, Indonesia telah mengalami proses pergeseran struktur sosial dari masyarakat agraris, menjadi masyarakat non agraris atau disebut deagrarianisasi.
Menurut dia, fenomena deagrarianisasi menempatkan pertanian bukan sebagai sektor primer, tetapi telah tumbuh menjadi sektor tersier dan aktivitas non pertanian, menjadi semakin penting di pedesaan.
"Deagrarianisasi ini menjadi satu dampak yang serius yang akan terjadi ketika proses-proses kehilangan tanah dan pada akhirnya petani harus kehilangan pilihan bahwa mereka bertani atau tidak bertani," kata Wulan.
Berita Sebelumnya
![Komisi XI: Inflasi Pangan Harusnya Bisa Diselesaikan dalam Jangka Pendek Anggota Komisi XI DPR RI , Junaidy Auly (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/fe014dfa-1d77-477f-bae4-d9f4a1492ee7.jpg)
Komisi XI: Inflasi Pangan Harusnya Bisa Diselesaikan dalam Jangka Pendek
12 Maret 2024 17:08 WIB
![Moeldoko Sebut Ada Masalah Distribusi dan Tata Kelola Beras di Ritel Modern Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko (Foto: MI/An)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/28d62637-93b4-416e-b051-899b37f23d3d.jpg)
Moeldoko Sebut Ada Masalah Distribusi dan Tata Kelola Beras di Ritel Modern
1 Maret 2024 09:45 WIB
![Cegah Kenaikan Harga Beras Jelang Puasa, Pengamat: Perlu Kolaborasi antarlembaga Pemerintah Seorang pekerja melayani warga membeli beras di salah satu distributor/toko beras di Kecamatan Besuki, Situbondo. (Foto: Antara)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/3cac2414-6f71-4527-8099-43e7f16acd50.jpg)
Cegah Kenaikan Harga Beras Jelang Puasa, Pengamat: Perlu Kolaborasi antarlembaga Pemerintah
29 Februari 2024 23:59 WIB
![Presiden Sebut Harga Beras Normal, Ombudsman Bilang Naik? Ini Faktanya Ilustrasi Beras Mahal (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/d6cc2fb8-bc01-4f35-bc46-512727217bfb.jpg)
Presiden Sebut Harga Beras Normal, Ombudsman Bilang Naik? Ini Faktanya
29 Februari 2024 11:20 WIB
![Legislatif Minta Pemerintah Tak Kambing Hitamkan El Nino Atas Kelangkaan Beras Gedung DPR RI/DPR RI/MPR RI (Foto: MI/Dhanis)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/700dea1b-6be8-4204-9e9e-3394e9e3e1d4.jpg)
Legislatif Minta Pemerintah Tak Kambing Hitamkan El Nino Atas Kelangkaan Beras
24 Februari 2024 11:25 WIB
![Komisi IX DPR: Faktor Langka dan Mahalnya Beras Karena Pembagian Bansos Jelang Pemilu Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/91a21312-12fb-4f26-9deb-bea10ec69841.jpg)
Komisi IX DPR: Faktor Langka dan Mahalnya Beras Karena Pembagian Bansos Jelang Pemilu
23 Februari 2024 17:57 WIB