OJK Catat Nilai Transaksi Saham di Papua Capai Rp167,73 M hingga Februari 2024

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 12 Mei 2024 19:58 WIB
Ilustrasi Logo OJK (Foto: Ist)
Ilustrasi Logo OJK (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Papua menyebutkan hingga Februari 2024, transaksi saham di wilayah setempat mencapai Rp167,73 miliar.

Kepala Bagian Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Papua, Yosua Rinaldy mengatakan, hal itu dikarenakan pertumbuhan rekening tertinggi terdapat pada reksadana yaitu 64,72 persen secara year on year (yoy) dan diikuti dengan saham sebesar 32,01 persen yoy.

“Jadi pada Februari 2024, total rekening Single Investor Identification (SID) tercatat mencapai 59.416 rekening atau sebesar 27,93 persen,” katanya di Jayapura, Minggu (12/5/2024). 

Menurut Yosua, jumlah rekening ini terdiri dari rekening reksadana sebanyak 53.201, rekening saham sebanyak 26.315 dan rekening Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak 2.692.

“Selain itu, juga berdasarkan pantauan kami untuk kinerja Industri Keuangan Non Bank (IKNB) pada periode Maret 2024 menunjukkan kinerja yang cukup baik, terlihat dari indikator keuangan utama yang bertumbuh dan pada level terjaga,” ujarnya.

Dia menjelaskan, seperti terlihat pada kinerja dana pensiun mampu tumbuh positif, tercermin dari total investasi posisi Januari 2024 mencapai Rp1,017 miliar.

“Begitu pula dengan piutang yang disalurkan oleh perusahaan pembiayaan posisi Februari 2024 yang juga tumbuh 2,73 persen yoy menjadi Rp1,85 triliun,” katanya lagi.

Dia menambahkan, selain itu juga perusahaan penjaminan mencatatkan pertumbuhan yang sangat baik terlihat dari outstanding penjaminan pada posisi Desember 2023 bertumbuh sebesar 144,06 persen secara yoy menjadi Rp216,2 miliar.

“Kemudian pada total pembiayaan modal ventura posisi Februari 2024 naik sebesar 19,38 persen yoy menjadi Rp4,37 miliar. Di sisi lain kinerja fintech peer to peer (P2P) menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dari sisi pinjaman yang disalurkan sebesar 24,93 persen yoy,” ujarnya pula.