BPH Migas Komitmen Optimalisasi Pemanfaatan Gas Bumi Jadi Penopang Transisi Energi

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 19 Mei 2024 12:55 WIB
Ilustrasi infrastruktur gas Pertagas (Foto: Pertagas)
Ilustrasi infrastruktur gas Pertagas (Foto: Pertagas)

Jakarta, MI - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) terus mendorong optimalisasi pemanfaatan gas bumi di Tanah Air, salah satunya melalui jaringan gas bumi atau jargas, untuk menjadi penopang transisi energi.

"Gas bumi merupakan energi bersih, yang ramah lingkungan dan menjadi energi andalan dalam menopang transisi energi," kata Anggota Komite BPH Migas Wahyudi Anas kepada wartawan di Jakarta, Minggu (19/5/2024). 

Menurut dia, BPH Migas aktif memantau pengembangan jargas, seperti di Kota Batam, Kepulauan Riau, untuk mengetahui kondisi jargas eksisting dan pengembangan infrastrukturnya.

"Dengan demikian, senantiasa saling berkoordinasi serta mendapatkan solusi atas tantangan yang ada," terang Wahyudi di Kantor PT PGN Tbk Sales and Operation Region (SOR) I di Batam, Kamis (16/5/2024).

Wahyudi mengatakan gas bumi dapat menjadi penopang transisi energi karena termasuk dalam energi bersih yang ramah lingkungan.

"Hal ini sebagai upaya pemerintah dalam peningkatan pemanfaatan gas bumi, khususnya di Kota Batam, termasuk untuk pembangkit listrik," ujarnya.

Di samping itu, Wahyudi mengungkapkan Kawasan Industri Panbil, Batam, juga telah terintegrasi dan menggunakan gas bumi untuk operasional industri serta komersial yang ada di area tersebut.

Pertumbuhan konsumen pengguna di wilayah Batam tercatat mengalami peningkatan sekitar 15 persen per tahun.

"Di Kawasan Industri Panbil contohnya, gas bumi dimanfaatkan untuk pelayanan hotel, usaha laundry, serta usaha komersial kategori restoran dan rumah makan. (Gas bumi) lebih efisien dan ramah lingkungan. Ini nilai tambahnya," jelas Wahyudi.

Gas di Kota Batam, dipasok dari Medco E&P Grissik Ltd (MEPG), PHE Jambi Merang, dan PetroChina Jabung, yang disalurkan melalui pipa transmisi PT Transportasi Gas Indonesia.

"Sangat penting kehadiran gas bumi untuk mewujudkan pengembangan para investor sektor komersial dan industri, UMKM, restoran, serta rumah tangga dan pelanggan kecil, mengingat Batam menjadi destinasi kunjungan wisatawan negara tetangga," tambahnya.

Wahyudi juga menyampaikan gas bumi dimanfaatkan untuk PLN Batam dan pembangkitan di kawasan industri.

"BPH Migas mendukung pengembangan pelayanan gas bumi di Batam untuk jargas rumah tangga, UMKM, restoran, perhotelan, serta investor industri-industri baru," sebutnya.

Direktur Gas Bumi BPH Migas Soerjaningsih mengungkapkan kunjungan itu juga dalam rangka mendukung terealisasinya proyek strategis nasional terkait pembangunan jaringan gas rumah tangga di Batam oleh PGN.

"BPH Migas terus memonitor dan mendukung program PGN membangun jaringan gas bumi rumah tangga di wilayah Batam dengan target 250 ribu sambungan rumah tangga hingga 2027. Hal ini diperkirakan dapat menghemat penggunaan LPG sebanyak 25 ribu metrik ton setahun," terangnya.

Division Head City Gas Sales & Customer Management PGN Ade Firman Hayatul Kalam menyampaikan jargas di Kota Batam terbagi dalam dua seksi.

Pertama, di utara, yaitu wilayah Batam Center dan kedua, di selatan, yaitu wilayah Batu Aji dan Lubuk Baja.

Saat ini, pelanggan area Batam adalah 6 pembangkit listrik, 101 komersial industri, serta 73 pelanggan kecil.

Sementara itu untuk rumah tangga, terdiri atas 3.822 pelanggan jargas APBN, serta 1.921 pelanggan program PGN Sayang Ibu (PSI).