Soroti Program Iuran Tapera, PAN: Gaji Sudah Sedikit, Tambah Semakin Sedikit Lagi

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 29 Mei 2024 13:30 WIB
Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulay (Foto: Ist)
Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulay (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay, menyoroti soal potongan gaji semua pekerja untuk iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), baik PNS maupun swasta.

Saleh menilai Tapera hanya akan menambah beban tambahan bagi para pekerja di tengah nilai ekonomi yang semakin tinggi. 

Sebab, para pekerja sendiri sudah banyak kewajiban lain yang harus dipenuhi, termasuk kewajiban untuk menjadi peserta jaminan sosial berupa BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan yang iurannya diambil dari gaji pekerja.

"Artinya, gaji yang sudah sedikit, akan bertambah sedikit lagi. Yang jadi kewajiban pengusaha/pemberi kerja 0,5 persen. Sementara, 2,5 persen menjadi kewajiban pekerja," kata Saleh kepada wartawan Rabu (29/5/2024).

Selain itu, kata Saleh, gagasan program Tapera ini tentu akan mendapat banyak penolakan dari pekerja.

Sebab itu, Fraksi PAN mendesak pemerintah untuk melakukan dialog dengan mereka. Jika mereka tetap menolak, pemerintah diminta untuk tidak memaksakan dan harus mencari solusi terbaik.

"Niatnya kan untuk kebaikan para pekerja dan masyarakat kelas bawah. Karena itu, mereka harus didengar. Kalau ada yang perlu ditampung, pemerintah harus berlapang dada untuk mempertimbangkannya," tandasnya.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas PP Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

Dalam aturan tersebut setiap pekerja dengan usia paling rendah 20 tahun atau sudah menikah yang memiliki penghasilan paling sedikit sebesar upah minimum diwajibkan menjadi peserta Tapera.

Presiden Jokowi mengatakan bahwa aturan tersebut berdasarkan hasil kajian dan kalkulasi.

"Iya semua dihitung lah, biasa, dalam kebijakan yang baru itu pasti masyarakat juga ikut berhitung, mampu atau enggak mampu, berat atau engga berat," kata Jokowi usai menghadiri Inaugurasi pengurus GP Ansor di Istora Senayan, Jakarta, Senin, (27/5/2024).