UMP Naik 6,5% di 2025, Daya Beli Kelas Menengah Jadi Fokus

![Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto [Foto: Repro]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/menteri-koordinator-bidang-perekonomian-airlangga-hartarto.webp)
Jakarat, MI - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan harapannya agar kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 6,5 persen pada tahun 2025 dapat memperkuat daya beli masyarakat kelas menengah.
"Oleh karena itu, sebagai start awal untuk menunjang daya beli mereka (masyarakat kelas menengah) maka kenaikan upah minimumnya didongkrak ke 6,5 persen," kata Airlangga saat menghadiri Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2024 di Jakarta, Minggu (2/11/2024).
Airlangga menambahkan bahwa di tengah ketidakpastian ekonomi global, pemerintah perlu memperkuat struktur perekonomian domestik. Salah satu elemen kunci dalam struktur tersebut adalah aktivitas belanja masyarakat kelas menengah yang memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Ia menekankan pentingnya peran kelompok masyarakat kelas menengah dalam mendorong komponen konsumsi. Menurutnya, konsumsi domestik masih menjadi penopang terbesar bagi perekonomian nasional.
"Kita melihat di tengah ketidakpastian global yang harus kita lakukan adalah pendalaman struktur perekonomian di Indonesia menjaga daya beli, meningkatkan kelas menengah kita," ungkapnya.
Ia juga memaparkan rata-rata pendapatan masyarakat Indonesia berkisar antara Rp2 juta hingga Rp9 juta per bulan. Sementara itu, pengeluaran per bulan masyarakat sebagian besar berada di bawah Rp5 juta.
"Saat sekarang terbesar adalah pengeluaran di bawah Rp5 juta sebulan. Nah, itu yang mendasari Bapak Presiden (Prabowo Subianto) kemarin kita rapat untuk meningkatkan daya beli yang di sektor formal itu sebagian besar adalah pekerja di kalangan industri dan servis," tambahnya.
Karena itu, untuk menunjang daya beli masyarakat kelas menengah, pemerintah menaikkan UMP 6,5 persen. Pemerintah ingin mempertahankan daya beli warga kelas menengah.
"Jadi tujuannya kita untuk mempertahankan daya beli dari pada kelas menengah kita yang tir atau desil di bawah 40 persen. Nah, ini penting untuk kita jaga karena pertumbuhan ekonomi kita ke depan, bahkan di kuartal ini tergantung dari pada daya beli kelas menengah," tutur Airlangga.
"Persoalannya daya beli yang kelas atas ini kadang-kadang kalau dia enggak dibeli barang ini desil 9 dan 10 dia belanja ke luar negeri. Maka kita betul-betul harus menjaga di kelas menengah ini," katanya lagi.
Presiden Prabowo Subianto secara resmi mengumumkan kenaikan rata-rata UMP nasional sebesar 6,5 persen untuk tahun 2025. Keputusan tersebut diambil dalam rapat terbatas bersama pihak-pihak terkait pada Jumat (29/11/2024) di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
"Kita ambil keputusan untuk menaikkan rata-rata upah minimum nasional pada tahun 2025 sebesar 6,5 persen," kata Prabowo .
Presiden mengatakan kenaikan ini sedikit lebih tinggi dari usulan Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, yang sebelumnya merekomendasikan kenaikan sebesar 6 persen.
Keputusan itu diambil setelah rapat terbatas yang membahas upah minimum sebagai jaring pengaman sosial bagi pekerja, terutama yang bekerja kurang dari 12 bulan.
Topik:
ump masyarakat-kelas-menengah kenaikan-ump-2025