Ekonom Proyeksikan Inflasi November Turun Signifikan dari 2023
Jakarta, MI - Ekonom memproyeksikan indeks harga konsumen (IHK) secara kumulatif dari Januari hinga November 2024 sebesar 1,12% year to date atau turun signfikan dari periode yang sama 2023 sebesar 2,35%.
Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk. (BNLI) Josua Pardede mengatakan inflasi yang berada di bawah target pemerintah 2,5±1% tersebut, bahkan telah terdorong dengan estimasi inflasi IHK November 2024 sebesar 0,3% (month to month/MtM).
"Kenaikan ini terutama didorong oleh peningkatan permintaan musiman menjelang akhir tahun, bertepatan dengan liburan Natal dan Tahun Baru, sejalan dengan pola musiman pada umumnya," katanya, Senin (2/12/2024).
Inflasi inti diproyeksikan relatif stabil pada level 0,2% (MtM) Pada November 2024, lebih rendah dari 0,22% pada Oktober 2024, didukung oleh peningkatan permintaan musiman, pelemahan rupiah, dan kenaikan harga emas.
Diperkirakan, Indeks harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi bulanan sebesar 0,12% (MtM), berbalik dari -0,25% pada bulan sebelumnya, yang didorong oleh harga bahan bakar non-subsidi yang lebih tinggi.
Seiring dengan berkurangnya dampak dari musim panen, harga-harga pangan secara umum meningkat. Indeks harga bergejolak atau Volatile Food, diperkirakan akan mencatat tingkat inflasi bulanan sebesar 0,95% (MtM) atau naik secara signifikan dari -0,11% pada bulan sebelumnya, yang sebagian besar dipengaruhi oleh kenaikan harga bawang merah, daging ayam, dan minyak goreng.
Selain itu, tingkat inflasi secara tahunan, Josua memperkirakan IHK akan menurun lebih lanjut menjadi 1,55% (YoY) pada November 2024, turun dari 1,71% pada Oktober, mendekati batas bawah kisaran target.
Untuk tahun keseluruhan, Josua meyakini inflasi akan tetap berada di bawah 2% dengan proyeksi kenaikan menjadi sekitar 3% pada tahun 2025.
Sebelumnya, konsensus ekonom, memproyeksikan angka tengah inflasi IHK pada level 1,5% (YoY). Angka tersebut tetap lebih rendah dari realisasi Oktober 2024.
Topik:
indeks-harga-konsumen inflasiBerita Sebelumnya
Ekonom Soroti Anggaran Makan Bergizi Gratis-Tingkat Kemiskinan
Berita Selanjutnya
Upah Enggak Seberapa tapi Pajak Naik: Buruh Ngos-ngosan!
Berita Terkait
Inflasi Oktober 2025 Tertinggi Sejak 2021, Harga Emas jadi Penggerak Utama
3 November 2025 14:28 WIB
Bobby Nasution Respons Teguran Kemendagri soal Inflasi Sumut Tertinggi se-Indonesia
7 Oktober 2025 15:00 WIB
Kemendagri Tegur Bobby Nasution, Inflasi Sumut jadi yang Tertinggi se-RI
7 Oktober 2025 11:37 WIB