Tren Positif: Pembiayaan Adira Finance Melonjak Menjelang Akhir Tahun

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 27 Desember 2024 22:19 WIB
Adira Finance (Foto: Istimewa)
Adira Finance (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (Adira Finance) mencatat peningkatan volume pembiayaan menjelang akhir tahun, seiring meningkatnya aktivitas ekonomi yang didorong oleh momen Natal dan Tahun Baru (Nataru). Meskipun kenaikannya tidak terlalu besar, tren ini menunjukkan adanya perbaikan perputaran ekonomi dibandingkan bulan sebelumnya.

Chief Financial Officer Adira Finance, Sylvanus Gani M, mengungkapkan bahwa volume pembiayaan pada Desember 2024 tumbuh sekitar 5–10% dibandingkan dengan November 2024.

“Volume pembiayaan pada Desember ini memang terlihat ada kenaikan, walaupun besarannya masih di kisaran 5-10% dari bulan November,” ujar Gani Jumat (27/12/2024).

Menurutnya, pola kenaikan pembiayaan di akhir tahun merupakan tren musiman yang berulang setiap tahun. Momentum Nataru menjadi pendorong utama, karena daya beli masyarakat biasanya lebih tinggi pada periode ini. Berdasarkan tren tahun-tahun sebelumnya, kenaikan pembiayaan di Desember umumnya mencapai 10-12%.

Namun, dia menekankan bahwa kondisi ekonomi tahun ini tidak sepenuhnya mendukung pertumbuhan yang optimal.  

“Sekali lagi, kondisi perekonomian tahun ini memang cenderung tidak selancar tahun sebelumnya,” ucapnya. 

Dia menjelaskan bahwa sektor yang biasanya mengalami peningkatan pembiayaan di akhir tahun adalah sepeda motor baru. Ia juga menambahkan bahwa mobil baru berpotensi mencatat kenaikan, didukung oleh promosi dan diskon akhir tahun dari dealer serta Agen Pemegang Merek (APM) otomotif.

Namun, Gani mencatat bahwa kenaikan di sektor mobil baru sering kali diiringi penurunan pada pembiayaan mobil bekas. “Tetapi juga ada kompensasi, misalkan mobil bekas biasanya lebih lemah dari bulan sebelumnya,” jelasnya. 

Secara keseluruhan, volume pembiayaan bulanan Adira Finance berkisar antara Rp2,8 triliun hingga Rp3 triliun. Meskipun terdapat peningkatan, Adira tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam proses underwriting kredit.

Selain itu, Gani juga menyoroti tantangan baru yang muncul menjelang pergantian tahun, yaitu penerapan Opsen pajak yang mulai diberlakukan pada 2025.  

“Sebenarnya kami juga mendengar, bahwa menjelang pergantian tahun, situasi penerapan Opsen yang akan menjadi tantangan tersendiri, karena aturan ini unprecedented dan semua pihak sedang mempelajarinya,” ujar Gani. 

Hingga November 2024, Adira Finance mencatat total pembiayaan baru sebesar Rp33,5 triliun, turun 10% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini dipengaruhi oleh tantangan yang dihadapi dalam ekonomi domestik dan sektor otomotif.

Saat ini, penyaluran pembiayaan Adira Finance masih didominasi segmen otomotif. Namun demikian, Adira Finance saat ini juga telah memperluas jaringan ke bisnis non-otomotif dengan terus melakukan diversifikasi produk yang ditawarkan seperti produk multiguna/dana tunai (Solusi Dana).   

Topik:

adira-finance multifinance perusahaan-pembiayaan nataru