Harga CPO Melaju Kencang! Naik 2 Persen, Reli 3 Hari Beruntun

Jakarta, MI - Pada hari ini, Jumat (7/2/2025), Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) tercatat menguat, melanjutkan tren kenaikan selama tiga hari berturut-turut dan mencapai level tertinggi dalam tiga pekan.

Berdasarkan data pasar, hingga pukul 13.58 WIB, kontrak berjangka (futures) CPO di Bursa Malaysia Derivatives naik 2,13 persen menjadi MYR4.499 per ton.

Kenaikan ini didorong ekspektasi produksi yang lebih rendah akibat hujan deras dan banjir di berbagai wilayah Malaysia. Sementara itu, proyeksi Reuters menunjukkan stok minyak sawit pada awal 2025 kemungkinan menyusut ke level terendah dalam hampir dua tahun.

Selain itu, mengutip Trading Economics, pelaku pasar memperkirakan permintaan dari India akan pulih pada Februari setelah anjlok ke level terendah dalam beberapa tahun terakhir pada Januari.

Kontrak minyak sawit mencatatkan kenaikan mingguan ketiga berturut-turut, dengan lonjakan sekitar 4,5 persen sejauh ini. Sentimen positif di pasar turut didorong oleh kebijakan China yang menerapkan tarif balasan terhadap produk energi AS, terutama LNG, yang meningkatkan harapan terhadap permintaan biodiesel alternatif.

Meski demikian, sebagian trader tetap waspada terhadap data inflasi CPI dan PPI Januari dari China, mengingat kekhawatiran atas tekanan deflasi. Sebelumnya, trader minyak sawit David Ng menyebut penguatan harga juga didukung oleh naiknya harga minyak kedelai.

"Kami memperkirakan harga minyak sawit akan mendapat support di MYR4.350 dan menghadapi resistance di MYR4.480," ujarnya kepada Bernama.

Anilkumar Bagani, Kepala Riset Komoditas di Sunvin Group yang berbasis di Mumbai, menyatakan bahwa kondisi cuaca ekstrem di Malaysia dan Indonesia telah menghambat produksi serta distribusi minyak sawit.

Ia juga menyoroti bahwa impor minyak sawit India pada Januari mencapai level terendah dalam 10 tahun terakhir. Oleh karena itu, diperkirakan akan terjadi peningkatan pembelian dalam waktu dekat untuk menambah stok menjelang Ramadan.