Diterpa Kasus Kredit Fiktif Rp569 Miliar, Ini Daftar Kekayaan Fantastis Direksi Bank Jatim

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 15 April 2025 12:53 WIB
Busrul Iman, Edi M, Arief W, Zulhelfi A, Umi Rodiyah, Arif S, Eko Susetyono (Foto: Bank Jatim)
Busrul Iman, Edi M, Arief W, Zulhelfi A, Umi Rodiyah, Arif S, Eko Susetyono (Foto: Bank Jatim)

Jakarta, MI - Kasus dugaan pembobolan Bank Jatim lewat kredit fiktif senilai Rp 569,4 miliar di cabang Jakarta terus menarik perhatian publik. 

Meskipun Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, ogah gubris desakan untuk mengganti seluruh jajaran direksi dan komisaris bank tersebut, hal ini yang justru memperbesar sorotan terhadap harta kekayaan mereka. 

Ketua Komisi C DPRD Jatim, Adam Rusydi yang sebelumnya telah menekankan hal itu dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan publik karena Bank Jatim merupakan perusahaan terbuka. 

“Kalau kami dari Komisi C tidak tegas berkaitan dengan sikap ini, khawatirnya ke depan akan menjadi template yang berulang-ulang. Komisaris dan direksi ya harus bertanggung jawab, karena ini bukan angka yang kecil. Ini angka yang besar dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya kita pernah mengalami permasalahan serupa seperti ini,” ujarnya pekan lalu. Dikutip Selasa (15/4/2025).

Harta Kekayaan Direksi Bank Jatim

Berdasarkan laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang terbaru, berikut adalah detail kekayaan yang dimiliki oleh para petinggi Bank Jatim:

1. Busrul Iman - Direktur Utama

Berdasarkan LHKPN yang dilaporkan pada 22 Maret 2024 untuk periodik 2023, memiliki total harta kekayaan Rp 16,9 miliar (16.994.292.919), naik dari tahun sebelum Rp 13.657.783.183.

Harta Busrul terdiri dari 8 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Tangerang Selatan, Malang, dan Surabaya total senilai Rp 8.781.963.750 hasil sendiri.

Lalu 3 alat transportasi dan mesin total senilai Rp 653.000.000, harta bergerak lainnya Rp 10.000.000, surat berharga Rp 2.025.070.000, kas dan setara kas Rp 5.379.259.169, serta harta lainnya Rp 145.000.000.

2. Umi Rodiyah - Direktur Kepatuhan

Umi Rodiyah mengantongi harta kekayaan paling sedikit Rp 845.558.852 setelah dipotong utang Rp 1.571.594.107 yang dilaporkan pada 5 Maret 2024 untuk jenis laporan awal menjabat.

Umi hanya memiliki sebidang tanah dan bangunan seluas 112 m2/40 m2 di Probolinggo hasil hibah tanpa akta senilai Rp 660.000.000.

Selain itu, memiliki 2 alat transportasi dan mesin senilai Rp 523.000.000, harta bergerak lainnya Rp 75.000.000, surat berharga Rp 141.562.500, kas dan setara kas Rp 88.030.153, harta lainnya Rp 929.560.306.

3. Edi Masrianto - Direktur Keuangan, Treasury dan Global Services

Edi Masrianto memiliki total harta kekayaan Rp 15 miliar (15.066.559.799). Terdiri dari 8 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Depok, Tangerang, Malang, Sleman, Surabaya, Jember, dan Jakarta Selatan hasil sendiri total senilai Rp 9.446.118.000.

Lalu 5 alat transportasi dan mesin senilai Rp 1.771.000.000, harta bergerak lainnya Rp 27.600.000, surat berharga Rp 1.009.516.500, kas dan setara kas Rp 1.790.910.930, harta lainnya Rp 1.361.936.066, serta utang Rp 340.521.697.

4. R Arief Wicaksono - Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah

R Arief Wicaksono memiliki harta Rp 7,9 miliar (7.999.480.866) setelah dipotong utang Rp 2.852.465.134.

Harta Arief terdiri dari 8 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Sidoarjo, Banyuwangi, dan Jombang total senilai Rp 5.873.000.000. Hanya satu yang hasil warisan yakni tanah dan bangunan seluas 59 m2/120 m2 di Sidoarjo, sisanya hasil sendiri.

Arief juga memiliki 9 alat transportasi dan mesin senilai Rp 1.879.000.000. Sisanya berupa harta bergerak lainnya Rp 294.000.000, surat berharga Rp 455.125.000, kas dan setara kas Rp 2.197.615.000, serta harta lainnya Rp 153.206.000.

5.  Eko Susetyono - Direktur Manajemen Risiko

Eko Susetyono memiliki total harta kekayaan Rp 17,7 miliar (17.749.690.020) setelah dipotong utang Rp 999.394.971.

Terdiri dari 11 bidang tanah dan bangunan dengan yang tersebar di Depok, Kulon Progo, Jakarta selatan, dan Jakarta Timur senilai Rp 11.500.000.000. Kecuali tanah seluas 639 m2 di Kolon Progo yang didapat dari warisan senilai Rp 60.000.000, semaunya hasil sendiri.

Arief juga memiliki alat transportasi dan mesin total senilai Rp 1.438.150.000. Lalu harta bergerak lainnya Rp 813.867.812, surat berharga Rp 219.742.882, kas dan setara kas Rp 4.689.772.297, serta harta lainnya Rp 87.552.000.

6. Zulhelfi Abidin - Direktur IT & Digital

Zulhelfi Abidin memiliki total harta kekayaan Rp 122 miliar (122.015.713.240) sekaligus tercatat paling tajir di jajaran direksi, bahkan mengalahkan direktur utama.

Dari mana sumbernya? Harta Zulhelfi terdiri dari 11 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta selatan, Depok, dan Bukittinggi hasil sendiri total senilai Rp 24.514.000.000.

Dia juga memiliki 4 alat transportasi dan mesin senilai Rp 2.921.250.000. Paling mahal mobil Toyota Camry Hybrid tahun 2023 hasil sendiri Rp 886.250.000. Sisanya berasal dari surat berharga Rp 82.152.020.141, kas dan setara kas Rp 1.754.742.752, serta harta lainnya Rp 10.673.700.347.

7. Arif Suhirman - Direktur Operasi

Arif Suhirman memiliki total harta kekayaan Rp 16.948.835.132. Terdiri dari 7 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Bogor, Kediri, Bandung, dan Banjarbaru.

Ada dua yang bukan hasil sendiri, yakni tanah seluas 421 m2 di Kediri hasil hibah tanpa akta senilai Rp 845.985.000 serta tanah dan bangunan seluas 142 m2/60 m2 di Bogor hibah tanpa akta Rp 367.500.000.

Sisanya berupa 4 alat transportasi dan mesin Rp 1.950.000.000, harta bergerak lainnya Rp 667.900.000, surat berharga Rp 7.013.420.900, serta kas dan setara kas Rp 2.948.779.232.

Topik:

bank-jatim kasus-pembobolan-bank-jatim kredit-fiktif harta-kekayaan-direksi