Siapa Bawa Angin Segar Pertumbuhan Telkom?


Jakarta, MI - Nama Ririek Adriansyah (RA), Honesti Basyir (HB), Ismail (I) dan Heri Supriadi (HS) muncul sebagai calon terkuat mengisi kursi orang nomor satu di PT Telkom Indonesia (TLKM).
Ririek saat ini menjabat sebagai Dirketur Utama (Dirut) Telkom; Honesti Basyir, Direktur Group Business Development Telkom; Direktur Keuangan PT Telkom Indonesia, Heri Supriadi; dan Ismail, Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital.
Nama 4 orang tersebut muncul menjelas perombakan pengurus perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 2025 pada akhir Mei mendatang.
Mereka akan bertarung adu prestasi atau rekam jejak berebut kursi tersebut. Pakar kebijakan publik Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansyah menilai prestasi mereka tidak bisa diabaikan dalam pertumbuhan Telkom. Dia menegaskan bahwa tidak ada salahnya jika muncul usulan regenerasi di tengah prestasi Ririek yang cukup baik.
"Supaya ada inovasi, sesuatu yang baru, dan percepatan gerak dinamika Telkom ke depannya agar ada perbaikan kinerja perusahaan,” kata Trubus kepada Monitorindonesia.com, Jumat (18/4/2025).
Menurut Trubus, Ririek memang sudah lama menjabat, maka Telkom membutuhkan penyegaran juga di mata masyarakat atau publik. "Hal ini agar menjadi angin segar bagi pertumbuhan Telkom untuk masa depan yang panjang,” katanya lagi.
Profil
Ririek Adriansyah
Karier Ririek Adriansyah cemerlang selama berkiprah dalam perusahaan pelat merah tersebut. Dengan segudang penghargaan antara lain mengantarkan Telkom tiga kali menjadi perusahaan terbaik dunia versi Forbes.
Telkom Indonesia ketika dipimpinnya mencatat meraih predikat 'Forbes 2023 World’s Best Employer' atau perusahaan terbaik dunia. Juga mempertahankan posisi Telkom selama 3 tahun berturut-turut.
Ririek Adriansyah lahir 2 September 1963, Ririek Adriansyah yang menggantikan Alex J. Sinaga yang sebelumnya telah diputuskan sebagai Direktur Utama Telkom dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Hotel Ritz Carlton, SCBD, Jakarta, Jumat (19/12/2014).
Penunjukan Ririek Adriansyah sebagai Presiden Direktur Telkomsel tersebut dikonfirmasi Telkom melalui pernyataan tertulis yang diterima pada Senin malam (29/12/2014).
Ririek Adriansyah Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung 1989 ini memulai kariernya di Telkom sejak tahun 1990.
Sebelum menjadi Direktur Utama PT Telkom, Ririek merupakan Direktur Utama Telkomsel pada bulan Januari 2015-Mei 2019.
Pada periode 2004-2008 Ririek menduduki jabatan Deputy EGM Divisi Infratel, PT Telkom.
Pada tahun 2008-2010, Ririek menjabat sebagai Director of International Carrier Services di PT Telin. Selanjutnya menduduki jabatan Director of Marketing and Sales di PT Telin.
Kemudian pada tahun 2011-2012, menjabat sebagai President Director di PT Telin. Pada tahun 2012-2013 menduduki jabatan Director of Compliance and Risk Management, PT Telkom. Kemudian, pada tahun 2013-2014 menjabat sebagai Director of Wholesale & International Service, PT Telkom.
Ririek resmi dipilih sebagai Direktur Utama Telkom pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Telkom Tahun Buku 2018 di Jakarta, Jumat 24 Mei 2019. Atas jasanya dalam memimpin Telkom, Ia dianugerahi Bintang Jasa Nararya pada 13 Agustus 2020.
Sebagai bos Telkom, ternyata Ririek memiliki jumlah harta kekayaan yang tidak bisa dibilang sedikit. Dilansir dari laman LHKPN, per Desember 2023 diketahui bahwa ia memiliki kekayaan di angka Rp141,2 miliar.
Berikut rincian jumlah kekayaan senilai Rp141,2 yang dimiliki Ririek Adriansyah.
- Tanah dan bangunan senilai Rp99,1 miliar
-Alat transportasi dan mesin senilai Rp4,7 miliar
- Harta bergerak lainnya senilai Rp6,3 miliar
- Surat berharga senilai Rp9,4 miliar
-Kas dan setara senilai Rp11,2 miliar
- Harta lainnya senilai Rp10,3 miliar
Diketahui bahwa Ririek tercatat tidak memiliki utang sama sekali dalam LHKPN Desember 2023 tersebut.
Honesti Basyir
Honesti Basyir bukanlah orang baru di Telkom. Honesti Basyir dikenal sebagai seorang teknokrat, ekonom dan profesional Indonesia yang sempat menjabat sebagai Direktur Utama PT Bio Farma yang menjadi holding BUMN Farmasi sejak 2019.
Sosok kelahiran Padang, Sumatra Barat 24 Juni 1968 ini berkiprah selama hampir 30 tahun di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ones sapaannya menyelesaikan pendidikan dasarnya dari SD 47 Damar, Padang dan meneruskan pendidikan tingkat lanjutnya dari SMP 2 Padang. Ones lalu merampungkan pendidikan tingkat atasnya dari SMA 2 Padang.
Pada 1992, Ones menuntaskan pendidikan tingginya dengan menyabet gelar Sarjana Teknologi Industri dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan menyelesaikan gelar master bidang Corporate Finance dari Sekolah Tinggi Manajemen Bandung pada 2004.
Melihat perjalanan karirnya, Basyir memiliki segudang prestasi yang membuatnya cocok menjadi pimpinan utama di sebuah perusahaaan BUMN. Bhawa sebelum Direktur Utama Bio Farma, sebuah Holding BUMN bidang farmasi tahun 2019 sampai selesai, Ones ini pernah menjabat sebagai Direktur Utama Kimia Farma dan Direktur Keuangan PT Telkom Indonesia.
Sebelum menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Telkom Indonesia, Ones pernah menjabat sebagai Direktur Wholesale and International Service Telkom. Ones juga tercatat pernah menjabat sebagai Vice President Strategic Business Development, Direktorat IT Solution & Strategic Portfolio Telkom.
Ia juga pernah menjabat sebagai Business Development (Pengembangan Bisnis Anorganik Telkom) serta menjadi Project Telecomunication (untuk modernisasiinfrastruktur Telkom).
Ones juga diketahui aktif di berbagai organisasi, antara lain Ia pernah menjadi Ketua Mahasiswa Teknik Industri (MTI) IT pada 1990-1991. Lalu pada 1989-1990, Ones menjadi Ketua Unit Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia.
Saat Honesti memimpin Kimia Farma, perusahan pelat merah itu mulai merambah digitalisasi dengan menerapkan teknologi informasi dari hulu ke hilir. Dimulai dengan layanan apotek online hingga meluncurkan aplikasi e-commerce Mediv pada April 2019.
Aplikasi Mediv ini memungkinkan mitra bisnisnya menjual produk-produk kesehatan dari Kimia Farma tanpa harus memiliki gerai fisik atau gudang sebagaimana bisnis konvensional. Layanan digital memang tidak asing bagi Honesti. Sebelum bertugas di Kimia Farma, ia pernah menduduki sejumlah posisi strategis di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). Kariernya di Telkom dimulai sebagai project telecommunication yang bertugas mengurus infrastruktur BUMN telekomunikasi tersebut.
Di masa kepemimpinan Honesti, Kimia Farma juga melakukan ekspansi ke Timur Tengah. BUMN tersebut mengakuisisi 60% saham Dawaa Medical Limited Company senilai Rp 139 miliar pada Maret 2018 silam
Aksi korporasi ini menjadi langkah Kimia Farma untuk membuka gerai distribusi dan apotek retail di Arab Saudi. Perusahaan ingin meraih sebagian dari potensi pasar farmasi di Arab Saudi yang diperkirakan mencapai US$ 20 miliar pada 2020.
Berdasarkan laporan tahunan 2018, Bio Farma memiliki aset senilai Rp 7,4 triliun. Penjualan bersih perseroan mencapai Rp 3,23 triliun pada akhir 2018, turun 1,48% dibandingkan 2017 sebesar Rp 3,28 triliun. Laba bersih Bio Farma juga turun 6,53% menjadi Rp 543,23 miliar pada tahun lalu.
Sementara itu, total aset Kimia Farma pada 2018 mencapai Rp 9,46 triliun sedangkan Indofarma Rp 1,44 triliun. Penjualan bersih Kimia Farma pada 2018 mencapai Rp 7,45 triliun dan Indofarma Rp 1,59 triliun. Adapun laba tahun berjalan 2018 Kimia Farma sebesar Rp 401,79 miliar sedangkan Indofarma merugi sebesar Rp 29,76 miliar.
Pada 2020, Bio Farma mendapat penghargaan. Honesti Basyir selaku direktur utama dinilai mampu membawa Bio Farma menjadi perusahaan yang dipercaya oleh World Health Organization (WHO) untuk mendapatkan izin emergency use vaksin polio dalam waktu singkat. Reputasi ini juga yang mendorong Bio Farma kembali mengajukan izin emergency use untuk vaksin Covid-19.
Selain itu, Bio Farma menjadi salah satu dari sedikit perusahaan yang lolos audit Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) yang dirintis Bill Gates untuk memproduksi vaksin Covid-19.
Penghargaan:
Di lain sisi, penampilan Ones dalam bidang dan pekerjaan yang digelutinya pantas diacungi jempol hingga sukses mendulang berbagai penghargaan. Pada 2013 Ones menerima penghargaan sebagai The Best CFO, Finance Asia. Tiga (3) tahun berselang, pada 2016 Ones kembali meraih penghargaan sebagai The Best Asian Marketing 2.0 from Michael Porter.
Tak sampai di situ, pada 2017, Ones kembali mendapat penghargaan The Most Admired CEO in Pharmacy Sector dari Warta Ekonomi dan The Best Industry Marketing Champion for Pharmaceutical Sector pada 2018.
Terakhir, pada 2020, Ones kembali menyabet penghargaan sebagai Markerter of the Year dari Markplus.
Profil Singkat:
Nama: Honesti Basyir
Lahir: Padang, Sumatera Barat 24 Juni 1968
Pendidikan
SD 47 Damar, Padang
SMP 2 Padang
SMA 2 Padang
S-1 Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung (1992)
S-2 Corporate Finance Sekolah Tinggi Manajemen Bandung (2004)
Karier
Project Telecomunication (untuk modernisasi infrastruktur Telkom)
Corporate Planning Business Development (pengembangan bisnis anorganik Telkom)
Assistant Vice President Business & Finance Analysis dan Project Controller-1 Project Management Office Telkom
Vice President Strategic Business Development Direktorat IT Solution & Strategic Portfolio Telkom
Direktur Keuangan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
Direktur Wholesale and International Service PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
Direktur Keuangan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
Honesti saat ini menjabat Direktur Group Business Development PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Honesti Basyir, melaporkan harta kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan total mencapai Rp64,83 miliar.
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tersebut disampaikan pada 30 Maret 2024 untuk periode 2023.
Dari laporan yang tertera, Rp51,8 miliar dari total kekayaannya berbentuk tanah dan bangunan yang tersebar di Bandung, Yogyakarta, Jakarta Selatan, dan Tangerang Selatan. Aset termahal berupa tanah dan bangunan di Jakarta Selatan senilai Rp8,75 miliar.
Selain itu, beberapa properti lain yang dimilikinya, antara lain: Bandung: 6 bidang tanah dan bangunan senilai total Rp32,5 miliar. Yogyakarta: 2 bidang tanah senilai Rp5,8 miliar. Tangerang Selatan: 1 bangunan senilai Rp1,75 miliar
Dalam kategori alat transportasi, Honesti memiliki koleksi kendaraan dengan total nilai Rp2,9 miliar, di antaranya: Mercedes-Benz CLS350 (2019) – Rp1,2 miliar; Mini Cooper Cabriolet (2018) – Rp800 juta; Mini Cooper Clubman AT (2014) – Rp400 juta; Mini Cooper Clubman AT (2016) – Rp500 juta.
Selain properti dan kendaraan, Honesti juga mencatatkan: Harta bergerak lainnya sebesar Rp1,38 miliar; Surat berharga senilai Rp8,6 miliar; Kas dan setara kas mencapai Rp11,67 miliar; dan Harta lainnya Rp76,35 miliar.
Namun, dalam LHKPN ini juga disebutkan bahwa ia memiliki utang sebesar Rp11,52 miliar, sehingga total kekayaannya setelah dikurangi utang mencapai Rp64,83 miliar.
Dari tahun ke tahun, kekayaan Honesti Basyir mengalami kenaikan yang signifikan. Bahwa berdasarkan data LHKPN sejak menjabat di PT Telkom, Kimia Farma, hingga Bio Farma, hartanya terus bertambah.
Pada 2010, kekayaannya hanya Rp551 juta, tetapi kini melonjak hingga Rp64,83 miliar pada 2023. Berdasarkan data yang Anda berikan dari LHKPN, berikut analisis kenaikan harta Honesti Basyir selama menjabat di berbagai BUMN:
Sebelum 2010: Tidak ada data harta kekayaan sebelum menjabat di PT Telkom.
2010 (Direksi PT Telkom): Harta tercatat Rp551.448.218.
2012 (Akhir masa jabatan di PT Telkom): Harta naik menjadi Rp4.309.048.246.
2017 (Dirut Kimia Farma): Harta melonjak signifikan ke Rp38.376.798.123.
2018 (Akhir masa jabatan di Kimia Farma): Harta bertambah menjadi Rp39.904.619.074.
2019 (Dirut Bio Farma): Harta meningkat menjadi Rp49.326.922.569.
2020: Harta bertambah ke Rp51.375.299.953.
2021: Kekayaan naik menjadi Rp54.359.187.351.
2022 (Akhir jabatan di Bio Farma): Harta mencapai Rp59.103.173.469.
2023 (Direktur Business Development PT Telkom): Harta meningkat lagi ke Rp64.836.396.048.
Dari 2010 ke 2012, harta naik sekitar 682% dalam dua tahun. Dari 2012 ke 2017 (periode tidak menjabat di BUMN), kenaikan mencapai 791%.
Saat menjabat di Kimia Farma (2017-2018), kenaikan hanya 4%, relatif stagnan. Saat di Bio Farma (2019-2022), harta meningkat 50% dalam tiga tahun.
Sejak kembali ke PT Telkom pada 2023, harta naik sekitar 9,7% dalam setahun. Kenaikan paling signifikan terjadi saat transisi dari 2012 ke 2017.
Heri Supriadi
Heri bukan nama asing di dunia korporasi Indonesia, khususnya bidang telekomunikasi. Pria kelahiran Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan, pada 2 Januari 1965 ini telah malang melintang di industri telekomunikasi, dengan karier yang dimulai dari posisi strategis hingga kini menjadi salah satu pilar PT Telkom Indonesia.
Sejak diangkat sebagai Direktur Finance and Risk Management melalui Rapat Umum Pemegang Saham pada 19 Juni 2020, Heri menunjukkan kemampuan luar biasa dalam mengelola keuangan perusahaan BUMN ini.
Sebelumnya, Heri pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan Telkomsel selama delapan tahun (2012-2020), sebuah posisi yang menempatkannya di jantung operasional anak usaha Telkom yang menguasai pasar telekomunikasi seluler Indonesia.
Kariernya juga mencakup peran sebagai CEO PT Graha Sarana Duta (2010-2012), anak perusahaan Telkom lainnya yang bergerak di bidang properti dan layanan terintegrasi.
Langkahnya di dunia korporasi terlihat begitu terukur, mencerminkan seorang profesional yang tahu cara menavigasi tantangan bisnis.
Pendidikan Heri tak kalah mentereng. Ia meraih gelar sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung pada 1991, sebuah institusi yang dikenal melahirkan para pemimpin terbaik negeri ini.
Tak berhenti di situ, Heri melanjutkan studi dan memperoleh gelar MBA dari St. Mary’s University, Kanada, pada 1997, serta gelar doktor di bidang manajemen bisnis dari Universitas Padjadjaran pada 2003.
Kombinasi latar belakang teknik dan manajemen ini menjadikannya figur yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga tangguh di lapangan.
Riwayat Harta Kekayaan
Harta kekayaan Heri Supriadi menjadi salah satu topik yang menarik perhatian publik, terutama setelah ia digadang-gadang sebagai kandidat Direktur Utama Telkom.
Berdasarkan LHKPN yang dilaporkan ke KPK, harta Heri terus menunjukkan tren kenaikan sejak ia menjabat di Telkom.
Berikut adalah riwayatnya dari 2020 hingga 2023:
- 2020 (awal menjabat Direktur Keuangan Telkom): Rp123,90 miliar
- 2021: Rp145,67 miliar
- 2022: Rp164,82 miliar
- 2023: Rp189,39 miliar
Angka ini menunjukkan kenaikan yang konsisten, dengan lonjakan signifikan sebesar Rp65,49 miliar dalam tiga tahun terakhir.
Sebagai perbandingan, saat menjabat sebagai Direktur Utama PT Graha Sarana Duta pada 2010, harta Heri “hanya” Rp2,89 miliar.
Kenaikan drastis ini kemungkinan besar terjadi selama ia menjabat sebagai Direktur Keuangan Telkomsel (2012-2020), meskipun data LHKPN untuk periode tersebut tidak tersedia secara publik, sehingga sulit untuk melacak lebih lanjut.
Rincian LHKPN 2023
Pada laporan terakhir tahun 2023, total harta Heri mencapai Rp189.390.075.265. Berikut adalah rinciannya:
1. Tanah dan Bangunan: Heri memiliki 31 unit properti dengan total nilai Rp106,42 miliar. Ini menjadi porsi terbesar dari kekayaannya, menunjukkan investasi yang kuat di sektor properti.
2. Transportasi dan Mesin: Heri tercatat memiliki dua unit mobil, yaitu Toyota Alphard dan Honda HR-V, dengan nilai total Rp732,6 juta. Pilihan kendaraannya terbilang sederhana untuk ukuran pejabat selevelnya.
3. Harta Bergerak Lainnya: Bernilai Rp605 juta.
4. Surat Berharga: Heri memiliki investasi di surat berharga senilai Rp29,87 miliar, mencerminkan portofolio keuangan yang terdiversifikasi.
5. Kas dan Setara Kas: Saldo kas Heri mencapai Rp51,47 miliar, menunjukkan likuiditas yang sangat baik.
6. Harta Lainnya: Bernilai Rp280 juta.
Menariknya, Heri tercatat tidak memiliki utang sama sekali. Kondisi ini memperkuat citranya sebagai figur dengan manajemen keuangan yang solid, baik secara pribadi maupun profesional.
Dengan kekayaan yang terdistribusi di berbagai jenis aset, Heri menunjukkan pendekatan yang cerdas dalam mengelola portofolio pribadinya.
Kekayaan Heri Supriadi yang fantastis memang menjadi daya tarik tersendiri, tetapi yang membuatnya benar-benar menonjol adalah rekam jejaknya di dunia korporasi.
Sebagai kandidat kuat Direktur Utama Telkom, Heri membawa kombinasi pengalaman, pendidikan, dan stabilitas finansial yang sulit ditandingi. Jika terpilih, dia berpotensi membawa Telkom ke level baru di tengah persaingan industri telekomunikasi yang kian ketat.
Ismail
Ismail bukanlah orang sembarang atau biasa saja. Dia sosok birokrat senior yang telah lama malang melintang di dunia komunikasi dan teknologi Indonesia, kini resmi menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk periode 2025–2029.
Ismail yang lahir Mataram pada 10 Agustus 1969, dikenal sebagai figur yang konsisten dan berdedikasi, dengan pengalaman lebih dari tiga dekade sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di kementerian tersebut. Ismail memulai kariernya di dunia pendidikan sebagai staf pengajar di PIKSI Institut Teknologi Bandung (1992–1993).
Setelah itu dia bergabung dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang saat itu masih bernama Departemen Pos dan Telekomunikasi dan terus berkiprah di berbagai posisi strategis sejak 1993.
Selama lebih dari 30 tahun pengabdian, Ismail telah menduduki berbagai posisi penting, mulai dari jabatan Eselon IV dan III di Direktorat Jenderal Postel, hingga akhirnya dipercaya menjadi Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) sejak 2016.
Dia menjadi arsitek utama berbagai kebijakan penting di sektor komunikasi, seperti registrasi kartu SIM prabayar, pengendalian IMEI, proyek Palapa Ring, hingga program Analog Switch Off (ASO).
Ismail juga dikenal sebagai salah satu motor penggerak transformasi digital nasional. Ia memainkan peran kunci dalam pengembangan infrastruktur digital dan percepatan implementasi teknologi 5G di Indonesia, langkah yang memperkuat fondasi digitalisasi nasional dan menjawab kebutuhan teknologi masa depan.
Selain berkarier di pemerintahan, Ismail sempat menjajal sektor operasional sebagai Direktur Operasional Sistem IT di Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) pada 2008–2012. Setelahnya, ia kembali ke kementerian sebagai Direktur Telekomunikasi dan menjabat sejumlah posisi strategis lainnya di Ditjen PPI.
Di luar perannya di pemerintahan, Ismail juga aktif di berbagai lembaga dan organisasi. Ia menjabat sebagai Komisaris PT Telkom Indonesia sejak 2019, Ketua Senat Telkom University sejak 2020, serta sempat menjadi Plt. Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (2021–2023).
Pada 2023–2024, ia dipercaya menjadi Ketua Dewan Pengawas Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL). Penunjukan Ismail sebagai Sekjen Komdigi menandai kelanjutan dari kontribusinya dalam membentuk arah kebijakan komunikasi dan digitalisasi nasional.
Dengan rekam jejak dan pemahaman mendalam terhadap industri, Ismail diharapkan mampu membawa Komdigi semakin adaptif dan responsif terhadap dinamika global dan kebutuhan masyarakat digital Indonesia. Kini dia dilirik sebagai calon Dirut PT Telkom. (wan)
Topik:
Telkom Dirut TelkomBerita Sebelumnya
Perdana di 2025, OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah di Medan
Berita Selanjutnya
Pramono Anung Minta OJK Kawal Ketat Rencana IPO Bank DKI
Berita Terkait

Gandeng Pandawara, Telkom Gelar River Clean Up di Sungai Cioray Bandung
25 September 2025 17:19 WIB

Pemulihan SKKL Sorong - Merauke: Saat Ini Kapal Perbaikan Telah Memasuki Perairan Wakatobi Menuju Titik Gangguan
23 Agustus 2025 02:38 WIB

Pelatihan Pengunaan AI "Empowering MSMSe With AI" oleh Telkom Bantu Pelaku UMKM Solo
5 Agustus 2025 14:28 WIB