Harga CPO Merosot, Terimbas Tekanan Minyak Kedelai Global


Jakarta, MI - Harga kontrak berjangka minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) ditutup melemah pada perdagangan Senin (25/8/2025). Pelemahan ini dipicu turunnya harga minyak kedelai global serta meningkatnya kekhawatiran akan melemahnya permintaan.
Berdasarkan data BMD, kontrak berjangka CPO untuk pengiriman September 2025 terkoreksi 40 ringgit Malaysia menjadi 4.413 ringgit Malaysia per ton. Kontrak Oktober 2025 juga ikut melemah 36 ringgit ke level 4.462 ringgit Malaysia per ton.
Pelemahan turut berlanjut pada kontrak jangka menengah. Kontrak November 2025 turun 37 ringgit menjadi 4.492 ringgit Malaysia per ton, sedangkan kontrak Desember 2025 terpangkas 34 ringgit di posisi 4.512 ringgit Malaysia per ton.
Kemudian, kontrak berjangka CPO Januari 2026 jatuh 31 Ringgit Malaysia menjadi 4.516 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO Februari 2026 melemah 21 Ringgit Malaysia menjadi 4.497 Ringgit Malaysia per ton.
Mengutip Bernama, Trader komoditas David Ng mengatakan, harga CPO melemah tertekan penurunan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT).
Menurut David Ng, reli harga CPO belakangan ini membuat minyak sawit menjadi kurang kompetitif dibandingkan minyak nabati lain, sehingga bisa menekan permintaan dalam beberapa pekan ke depan.
“Kami melihat level support di 4.450 Ringgit Malaysia dan resistance 4.630 Ringgit Malaysia per ton,” ujarnya.
Topik:
minyak-sawit-mentah harga-cpo