Telkom Investasi Rp13 Triliun di Proyek Kabel Laut Lintas Negara

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 27 Agustus 2025 11:37 WIB
Konferensi pers Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2025 pada Selasa (26/8/2025) (Foto: Dok Telkom)
Konferensi pers Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2025 pada Selasa (26/8/2025) (Foto: Dok Telkom)

Jakarta, MI - PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin), anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), bersiap menanamkan investasi jumbo senilai US$600 juta–US$800 juta atau setara Rp9,7 triliun–Rp13 triliun (kurs Rp16.277 per US$) dalam proyek kabel laut lintas negara. Langkah ini menjadi strategi besar untuk memperkuat infrastruktur telekomunikasi. 

Direktur Utama Telin, Budi Satria Dharma Purba, mengungkapkan, total nilai investasi di proyek kabel bawah laut tersebut mencapai US$4 miliar. Banyak perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi akan terlibat karena nilai investasinya yang cukup besar. 

“Tentu kami tidak akan membangun sendiri karena nilainya terlalu besar, Telin sendiri akan investasi US$600 juta-US$800 juta dan ini multiyears ya, karena membangun kabel laut itu butuh waktu 4-5 tahun, jadi proyek ini akan continue, mulai tahun depan ada yang selesai sampai 2032 karena ada yang tidak harus semuanya sekaligus. Jadi 2032 akan tuntas,” tutur Budi dalam konferensi pers Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2025 pada Selasa (26/8/2025).

Pembangunan infrastruktur telekomunikasi strategis ini akan melintasi banyak negara, mulai dari pembangunan kabel laut dari Singapura – Indonesia – Hong Kong - Jepang; kemudian dari Hong Kong – Manado - Papua Nugini - Chili; lalu dari Singapura – India – Timur Tengah. Kemudian, dari Indonesia – Amerika.

Menurut Budi, investasi besar ini menjadi bagian dari transformasi Telin dalam industri telekomunikasi yang kian berkembang pesat, terutama dengan hadirnya kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang mendorong lonjakan kebutuhan infrastruktur digital.

Transformasi Telkom Group juga dihadirkan melalui event Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) yang kembali hadir untuk edisi ke-10 pada tahun 2025, merayakan 1 dekade transformasi digital di Asia Tenggara. Acara ini akan berlangsung pada 26 hingga 29 Agustus 2025 di Bali International Convention Center - The Westin Resort Nusa Dua. 

Budi menuturkan, event ini dihadiri 1.780 orang yang mewakili 600 perusahaan, terdiri dari lebih dari 400 perusahaan global dan 126 perusahaan nasional. Salah satu fokus utama diskusi adalah pemanfaatan serta adopsi AI, mengingat teknologi ini sudah merambah hampir semua sektor, termasuk telekomunikasi, sehingga industri perlu siap beradaptasi.

Direktur Utama Telkom Dian Siswarini menjelaskan, Telin sudah dikenal sebagai pemain infrastruktur di pasar regional dan global. kata dia, saat ini industri telekomunikasi sedang mengalami transformasi yang luar biasa dan transformasi tersebut diakselerasi oleh perkembangan AI. 

“Di mana – mana semua orang membicarakan AI, perkembangan AI dan teknologi cloud mendorong kebutuhan baru terhadap infrastruktur digital dimana kebutuhan itu berkali – kali lipat. Hal ini membuat Telkom, Telin harus berpikir keras bagaimana terus inovatif, melayani pertumbuhan trafik karena transformasi tadi,” ujar Dian.

Dian menambahkan, selain transformasi yang didorong atau diakselerasi oleh AI, terjadi juga fenomena konvergensi atau titik temu, di mana konvergensi ini terjadi antarjaringan kemudian juga antarplatform, antarlayanan yang membentuk satu ekosistem baru. Menurutnya, titik temu tersebut membuka peluang bagi pelaku telekomunikasi sekaligus menghadirkan pasar baru bagi industri, termasuk Telkom Group.

Topik:

telkom-indonesia telin kabel-laut-lintas-negara