Miris! Lebih dari Separuh Lansia di Indonesia Masih Harus Bekerja untuk Hidup


Jakarta, MI - Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menyoroti fakta bahwa sebanyak 55,21 persen dari total 33,43 juta lansia di Indonesia masih aktif dalam angkatan kerja.
Menurutnya, fenomena tersebut mengindikasikan bahwa sistem pensiun di Tanah Air belum mampu menjamin kesejahteraan hari tua masyarakat.
"Jika sistem pensiun kita bagus, kehidupan hari tua terjamin, orang lansia tidak perlu lagi bekerja. Mereka menikmati hidup dari hasil mereka bekerja selama ini," kata Huda saat dihubungi, dikutip Rabu (27/8/2025).
Huda menambahkan, kondisi semakin memprihatinkan karena mayoritas lansia yang masih bekerja justru berada di sektor informal. Artinya, mereka tidak memiliki perlindungan kesejahteraan yang memadai.
"Ketika sakit, pasti akan memerlukan kebutuhan yang lebih tinggi. Maka akan terjerat utang kalau tidak punya dana cadangan, dan sepertinya tidak punya. Harusnya memang negara hadir untuk mengatasi hal semacam ini," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Pengembangan Dana Pensiun, Asuransi, dan Aktuaria Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Ihda Muktiyanto menuturkan bahwa sistem pensiun di Indonesia masih menyimpan sejumlah tantangan. Salah satunya, masih banyak pekerja yang belum tercakup dalam program perlindungan pensiun.
"Dari seluruh angkatan kerja kita baru sekitar 16,4 persen itu sekitar 23,79 juta jiwa yang sudah memiliki perlindungan hari tua. Kalau kita lihat selanjutnya ini hanya sekitar 40 persen dari pekerja formal dan kurang dari satu persen dari pekerja informal yang sudah terlindungi oleh program pensiun," pungkas Ihda.
Topik:
lansia pensiun tenaga-kerja