Krakatau Steel (KRAS) Berbalik Catat Laba US$22,18 Juta di Kuartal III/2025
Jakarta, MI - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) menunjukkan pemulihan kinerja yang signifikan sepanjang 2025. Emiten baja pelat merah tersebut berhasil membukukan laba bersih sebesar US$22,17 juta hingga kuartal III/2025. Capaian ini berbanding dari posisi rugi US$185,22 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan per September 2025, KRAS mencatat pendapatan usaha sebesar US$706,08 juta, naik 7,39% secara tahunan (YoY) dari sebelumnya US$657,52 juta.
Pendapatan emiten baja pelat merah ini dikontribusikan oleh produk baja senilai US$570,36 juta, diikuti segmen sarana infrastruktur sebesar US$171,57 juta, serta segmen rekayasa dan konstruksi senilai US$11,86 juta. Total pendapatan usaha ini kemudian dikurangi biaya eliminasi sebesar US$47,72 juta.
Pada saat yang sama, beban pokok penjualan KRAS meningkat 10,07% YoY menjadi US$652,97 juta, sehingga laba kotor perseroan turun 17,38% menjadi US$53,12 juta.
Kendati margin kotor tertekan, efisiensi dan perbaikan struktur keuangan membuat perseroan mampu membalikkan kerugian menjadi laba. Salah satunya didorong oleh pos laba atas penyelesaian kewajiban dipercepat dengan keringanan atas utang restrukturisasi yang mencapai US$156,74 juta.
Dari sisi neraca, posisi kas dan setara kas perseroan relatif stabil di level US$71,37 juta atau turun tipis 0,12% YoY dari sebelumnya US$71,45 juta.
Adapun total aset KRAS menurun sebesar 2,56% menjadi US$2,82 miliar dibandingkan US$2,89 miliar pada posisi akhir 2024 (year to date/YtD).
Sementara itu, liabilitas perseroan berkurang 5,27% YtD menjadi US$2,33 miliar, sedangkan ekuitas meningkat 12,76% YtD ke posisi US$490,69 juta.
Dalam perkembangan sebelumnya, KRAS telah memperoleh persetujuan restrukturisasi lanjutan dari empat bank swasta untuk melakukan penyelesaian kewajiban secara dipercepat dengan keringanan.
Corporate Secretary KRAS, Fedaus, menyampaikan telah menerima persetujuan dari seluruh bank restrukturisasi terkait penyelesaian kewajiban dipercepat dengan potongan atas utang restrukturisasi KRAS kepada empat bank tersebut.
“Nilai total kewajiban yang dilunasi dari penyelesaian kewajiban dipercepat dengan keringanan mencapai Rp248,24 miliar dan US$159,06 juta,” kata Fedaus dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) (7/10/2025).
Ia menjelaskan, KRAS akan melakukan pembayaran kepada empat bank swasta sebesar Rp49,64 miliar dan US$31,81 juta. Dengan demikian, keringanan pokok yang diperoleh perseroan mencapai sekitar 80%.
Selain potongan pokok utang, perseroan juga mendapatkan penghapusan atas bunga dan denda bunga & pokok senilai Rp112,92 miliar dan US$18,75 juta.
Dengan terlaksananya penyelesaian kewajiban dipercepat dengan keringanan ini, Fedaus menyebut sisa utang restrukturisasi KRAS kini mencapai Rp561,4 miliar, US$122,4 juta, dan 811.238 euro untuk tranche A.
Adapun tranche B tercatat sebesar Rp2,87 triliun dan US$37,27 juta, sementara tranche C bernilai Rp3,71 triliun, US$618,85 juta, dan 4,06 juta euro.
Secara keseluruhan, langkah tersebut berhasil mengurangi utang restrukturisasi KRAS sebesar US$174,29 juta, atau sekitar 12,5% dari posisi sebelumnya yang mencapai US$1,39 miliar.
“Penurunan outstanding utang restrukturisasi akan mengurangi beban bunga dan meringankan tekanan arus kas perseroan di masa depan,” ujarnya.
Fedaus menegaskan, transaksi ini merupakan bagian dari agenda transformasi Krakatau Steel, sekaligus menandai dukungan kuat perbankan terhadap keberlanjutan bisnis dan prospek industri baja nasional.
Topik:
krakatau-steel kras