Harga CPO Turun Lebih dari 2 Persen, Produksi Naik jadi Pemicu

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 3 November 2025 17:52 WIB
Kelapa Sawit (Foto: Dok MI)
Kelapa Sawit (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Pada awal pekan ini, Harga minyak sawit mentah (CPO) tercatat melemah, tertekan oleh penurunan harga minyak nabati pesaing di bursa Dalian serta peningkatan produksi yang terus menekan harga.

Kontrak berjangka (futures) minyak sawit mentah (CPO) untuk pengiriman Januari di Bursa Derivatif Malaysia turun 2,28 persen ke level MYR4.109 per ton pada pukul 15.13 WIB.

“Futures tertekan oleh pelemahan pasar Dalian. Selain itu, kenaikan produksi juga terus memberikan tekanan. Namun di sisi lain, permintaan mulai membaik dan akan berdampak positif pada ekspor November dan Desember,” ujar Direktur Pelindung Bestari, Paramalingam Supramaniam, yang berbasis di Selangor, dikutip Reuters.

Di pasar lain, kontrak minyak kedelai paling aktif di Dalian turun 0,74 persen, sementara minyak sawit turun 1,5 persen. Sementara itu, harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) justru naik 0,49 persen.

Harga minyak sawit cenderung mengikuti pergerakan minyak nabati pesaing karena bersaing dalam pangsa pasar minyak nabati global.

Ekspor produk minyak sawit Malaysia meningkat 4,3 persen secara bulanan pada Oktober, menurut perusahaan inspeksi independen AmSpec Agri Malaysia. Data dari lembaga survei kargo Intertek Testing Services menunjukkan kenaikan serupa sebesar 5,2 persen.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mencatat ekspor minyak sawit mentah dan olahan mencapai 17,58 juta ton sepanjang Januari–September, naik 11,62 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Harga minyak mentah global naik pada Senin setelah OPEC+ menunda rencana kenaikan produksi kuartal pertama tahun depan, meredakan kekhawatiran kelebihan pasokan. Namun, data manufaktur yang lemah di Asia membatasi kenaikan harga.

Kenaikan harga minyak mentah membuat minyak sawit lebih menarik sebagai bahan baku biodiesel. Selain itu, pelemahan ringgit sebesar 0,24 persen terhadap dolar AS membuat harga sawit lebih kompetitif bagi pembeli luar negeri.

Sementara itu, harga futures kedelai AS pada Jumat lalu mencatat level tertinggi dalam 15 bulan dan kenaikan bulanan terbesar hampir lima tahun, didorong oleh harapan meningkatnya permintaan dari China.

Topik:

minyak-sawit-mentah harga-cpo