Purbaya Tegaskan: Satu Tahun Perbaiki Impor Baja atau Bea Cukai Dibekukan
Jakarta, MI - Ketua Umum Indonesian Society of Steel Construction (ISSC) atau Masyarakat Baja Konstruksi Indonesia, Budi Harta Winata, mengapresiasi langkah cepat dan sikap tegas Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa terkait membanjirnya impor baja konstruksi dari Tiongkok dan Vietnam yang kini menekan industri dalam negeri.
"Dulu industri ini dilindungi Pak, sekarang, impor baja konstruksi siap pasang sudah masuk hingga satu juta ton tahun ini. Perusahaan saya itu butuh sekitar 20 ribu ton untuk menghidupi seribu karyawan," kata Budi saat bertemu Purbaya pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2025 di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (2/12/2025).
Di hadapan para pelaku usaha dan pemangku kebijakan, Budi menilai derasnya arus baja jadi dari luar negeri semakin mempersempit ruang gerak produsen nasional. Menurutnya, industri baja konstruksi lokal, mulai dari pabrikan besar hingga bengkel konstruksi dan tenaga kerja pengelasan, kian kehilangan pasar akibat serbuan produk impor.
"Saat ini, banyak gudang, pabrik, pusat perbelanjaan dibangun menggunakan produk impor jenis tersebut, padahal sebelumnya dikerjakan oleh industri dalam negeri. Dulu kami menghidupi seribu karyawan, sekarang tinggal 70 orang," ujar Budi.
Budi menjelaskan dampak dari kebijakan bea masuk nol persen bagi baja jadi asal Tiongkok dan Vietnam. Ia menegaskan bahwa aturan tersebut telah membuat produsen baja nasional tergeser di pasar domestik.
"Level playing field hilang. Ini bukan soal proteksi, ini soal keadilan dan keberlanjutan industri strategis bangsa," ucap Budi.
Ia menambahkan, pemberlakuan bea masuk nol persen tidak diimbangi keringanan atau instrumen fiskal serupa bagi perusahaan lokal. Budi menyebut kondisi ini menciptakan efek domino, mulai dari penurunan utilisasi pabrik, ancaman PHK, hingga melemahnya rantai pasok di industri pendukung.
"Kami mendukung pemerintah menangkap dan menyetop impor baja," tegasnya.
Budi juga menyampaikan apresiasi atas respons Purbaya yang berkomitmen mengambil langkah tegas terkait impor baja konstruksi. Ia memastikan siap menyerahkan laporan lengkap mengenai persoalan yang dihadapi industri baja nasional akibat derasnya arus impor.
Purbaya Janji Benahi Impor Baja
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan akan menindaklanjuti keluhan dari pelaku industri konstruksi dan berkomitmen mencari cara terbaik untuk melindungi industri baja nasional.
"Saya bukan ahli baja. Saya ingin mengerti, baja itu ada apa saja. Nanti laporkan ke saya masalahnya seperti apa? karena kalau saya tanya ke anak buah saya, bagus terus," kata Purbaya.
Ia juga meminta ISSC menyerahkan laporan langsung terkait situasi di lapangan, termasuk kondisi di pelabuhan. Purbaya menilai pemerintah sejatinya tidak akan mengizinkan impor produk yang bisa dipenuhi oleh produksi dalam negeri.
"Kalau di dalam negeri sudah ada suplainya, ngapain kita buka impor?" tegas Purbaya.
Purbaya memberikan peringatan tegas kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) agar segera menuntaskan masalah terkait impor berbagai produk, termasuk baja konstruksi. Ia menetapkan tenggat waktu satu tahun untuk perbaikan, jika tidak, DJBC bisa dibekukan.
"Saya sudah ancam mereka. Kita perbaiki setahun ke depan. Kalau dalam setahun tidak beres, Bea Cukai betul-betul dibekukan. Sekarang masuk balpres baju-baju, nanti saya main ke baja. Ke depan bisa saya sidangkan, saya bereskan isu-isu di baja itu," tutur Purbaya.
Topik:
baja industri-baja impor purbaya-yudhi-sadewa