Amerika Serikat akan Jatuhkan Sanksi Pribadi pada Presiden Putin Terkait Rencana Invasi ke Ukraina

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 26 Januari 2022 14:10 WIB
Monitorindonesia.com - Amerika Serikat memperingatkan Moskow tentang sanksi berat, termasuk terhadap Presiden Vladimir Putin secara pribadi setelah pasukan tempur Rusia meluncurkan latihan militer di perbatasan Ukraina sebagai pertanda akan ada invasi. Sikap Joe Biden itu menunjukkan meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Gedung Putih dengan mengatakan invasi Rusia ke Ukraina "tetap dekat". Peringatan itu akan memicu "konsekuensi besar" dan bahkan "mengubah dunia", ujar Presiden Joe Biden. Dia mengatakan akan mempertimbangkan untuk menambahkan sanksi langsung terhadap Putin ke dalam serangkaian tindakan yang sedang disusun. "Ya. Saya akan melihat itu," kata Biden ketika ditanya oleh wartawan di Washington tentang penargetan Putin yang telah lama dituduh penentangnya memiliki kekayaan rahasia yang sangat besar. Seorang pejabat senior AS mengatakan sanksi ekonomi "dengan konsekuensi besar" akan jauh melampaui tindakan sebelumnya yang diterapkan pada tahun 2014 setelah Rusia menginvasi wilayah Krimea Ukraina. Langkah-langkah baru akan mencakup pembatasan ekspor peralatan AS berteknologi tinggi di sektor kecerdasan buatan, komputasi kuantum, dan kedirgantaraan, kata pejabat itu kepada wartawan dengan syarat anonim seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Rabu (26/1). "Apa yang kita bicarakan adalah teknologi canggih yang kita rancang dan kami produks yang akan memukul "ambisi strategis Putin untuk melakukan industrialisasi ekonominya,” kata pejabat itu. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mendukung ancaman itu dengan mengatakan sanksi itu akan "lebih berat dari apa pun yang pernah kami lakukan". Sedangkan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan akan berbicara melalui telepon dengan Putin pada hari Jumat untuk melakukan "klarifikasi" tentang niat Moskow. Setelah Amerika Serikat menyiapkan 8.500 tentara untuk untuk mendukung pasukan NATO di Eropa, militer Rusia mengumumkan sedang melakukan latihan baru yang melibatkan 6.000 tentara di dekat Ukraina dan di dalam wilayah Krimea. Latihan tersebut termasuk latihan menembak dengan jet tempur, pembom, sistem anti-pesawat dan kapal dari armada Laut Hitam dan Kaspia, kata Kementerian Pertahanan Rusia. #Amerika Serikat

Topik:

Rusia Ukraina Amerika Serikat