Intel AS Bocorkan Rencana Serangan Rusia ke Ukraina, Pejabat Kremlin Bingung

Surya Feri

Diperbarui 8 Februari 2022 15:50 WIB

Intel AS Bocorkan Rencana Serangan Rusia ke Ukraina, Pejabat Kremlin Bingung

Monitorindonesia.com - Hasil sadapan komunikasi dari pihak intelijen AS mengungkapkan bahwa beberapa pejabat Rusia khawatir bahwa invasi skala besar ke Ukraina akan lebih berisiko selain lebih sulit daripada yang diperkirakan oleh Presiden Vladimir Putin dan para pemimpin Kremlin lainnya. Para pejabat Kremlin juga kesal tentang rencana mereka yang bocor dan diungkapkan secara terbuka oleh negara-negara Barat, kata dua sumber, mengutip hasil komunikasi yang berhasil disadap seperti dikutip CNN.com, Selasa (8/2). Akan tetapi tidak ada bukti bahwa para pejabat ini menentang rencana secara keseluruhan, atau akan memberontak terhadap perintah Putin, kata dua sumber. Sumber lain yang akrab dengan intelijen AS mencatat bahwa Rusia memiliki militer profesional yang diharapkan dapat melaksanakan perintah Putin secara efektif. Meski demikian, personel pertahanan Rusia tetap yakin serangan penuh akan sulit dilakukan, kata seorang pejabat senior Eropa. “Dalam penilaian kami terlihat jelas beberapa orang di pihak pertahanan [Rusia] tidak benar-benar memahami apa rencana permainan itu,” kata pejabat itu. Dia menambahkan bahwa penilaian menunjukkan personel pertahanan berpikir "ini adalah rencana permainan yang sangat sulit untuk dipertahankan." Sedangkan sumber lain yang akrab dengan intelijen mengatakan bahwa perencanaan Rusia telah berkembang dan diperluas selama dua bulan terakhir. Hal itu menunjukkan bahwa ada kekhawatiran pejabat senior Rusia. Pejabat tersebut mengatakan kepada CNN pada Sabtu bahwa Putin kini telah mengumpulkan 70% personel militer dan senjata di perbatasan Ukraina yang dia perlukan untuk invasi skala penuh ke negara itu. Beberapa penilaian menunjukkan bahwa dia mungkin berencana untuk merebut ibu kota Ukraina, Kyiv. Kota itu bisa jatuh dalam waktu 48 jam dari invasi darat dan udara dalam skala besar. Kemungkinan lain, kata para pejabat, adalah bahwa Putin memutuskan operasi multi-cabang dengan mengirimkan pasukan dari beberapa arah di seluruh Ukraina untuk dengan cepat mematahkan kemampuan militer Ukraina untuk bertarung sebagai kekuatan kohesif. Langkah itu merupakan strategi militer klasik khas Rusia. "Kami sudah lama mengatakan bahwa Putin terus menambah pilihan dan kemampuan dan kami sama-sama transparan tentang beberapa langkah yang kami yakini ingin dia lakukan untuk membenarkan semacam tindakan militer," kata sekretaris pers Pentagon John Kirby. "Kami juga akan terus membantu Ukraina mempertahankan diri dengan lebih baik dengan bantuan mematikan dan tidak mematikan." Pejabat AS secara umum dan pribadi mengatakan mereka masih tidak tahu apakah Putin telah memutuskan untuk menyerang dan apa bentuknya jika dia melakukannya. Kondisi itu sebagian besar karena daya jangkau AS ke Putin dan lingkaran dalamnya masih sangat terbatas, menurut sumber tersebut kepada CNN.

Topik:

Rusia Ukraina Amerika Serikat

Intel AS Bocorkan Rencana Serangan Rusia ke Ukraina, Pejabat Kremlin Bingung

Berita Sebelumnya

Kebijakan Zero-Covid Dipertahankan, Hong Kong Catat Rekor Kasus Harian Tertinggi Sejak Pandemi

Berita Selanjutnya

PM Libya Lolos dari Upaya Pembunuhan

Berita Terkait

TNI Ungkap Eks Marinir Gabung Tentara Rusia karena Terlilit Pinjol dan Judol

Trump Murka, Rusia Terancam Tarif Impor 100 Persen dari AS

Rekaman Terungkap: Trump Sempat Ancam Bombardir Moskow

Waka MPR Sambut Tawaran Kerjasama Pengembangan Nuklir Indonesia-Rusia: Peluang Strategis

DPR Dukung Kemitraan RI-Rusia di Sektor Migas dan Energi Nuklir

Hasil Pertemuan Prabowo dan Putin: Ini Sederet Kerja Sama RI-Rusia

ekonomi

politik

hukum

pendidikan

olahraga

nasional

global

hiburan

tech

kesehatan

cuaca

opini

lifestyle

investigasi

metropolitan

ragam

anti-hoaks

Redaksi

Tentang Kami

Kode Etik

SOP

Penafian

Dewan Pers

Pedoman

Kontak Kami

Pertanyaan

Kebijakan

S&K