Rusia Perintahkan Pasukan ke Ukraina Timur

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 22 Februari 2022 15:05 WIB
Monitorindonesia.com - Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan pasukan untuk bergerak ke dua wilayah yang dikuasai pemberontak di Ukraina timur, setelah mengakui mereka sebagai negara merdeka. Rusia mengatakan pasukan akan terlibat dalam "penjaga perdamaian" di Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk yang dideklarasikan sendiri. Tetapi AS mengatakan menyebut mereka sebagai penjaga perdamaian adalah "omong kosong", dan bahwa mereka menciptakan dalih untuk perang. Kedua wilayah itu adalah rumah bagi pemberontak yang didukung Rusia yang telah memerangi pasukan Ukraina sejak 2014. Presiden Ukraina menuduh Rusia sengaja melanggar kedaulatannya. Dalam pidato televisi, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina menginginkan perdamaian, tetapi menyatakan: "Kami tidak takut" dan "tidak akan memberikan apa pun kepada siapa pun". Kyiv membutuhkan "tindakan dukungan yang jelas dan efektif" dari mitra internasionalnya, katanya. "Sangat penting untuk melihat sekarang siapa teman dan pasangan kita yang sebenarnya, dan siapa yang akan terus menakut-nakuti Federasi Rusia dengan kata-kata saja," tambahnya. Pada pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB, Duta Besar AS Linda Thomas-Greenfield menolak klaim Rusia bahwa pasukan akan mengambil peran "penjaga perdamaian", dengan mengatakan: "Kami tahu siapa mereka sebenarnya". Mengakui Luhansk dan Donetsk sebagai independen adalah bagian dari upaya mereka untuk menciptakan alasan untuk menyerang Ukraina, katanya. Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya berpendapat perlunya mempertahankan daerah yang dikuasai pemberontak di wilayah Donbas Ukraina timur dari apa yang disebutnya agresi Ukraina. "Membiarkan pertumpahan darah baru di Donbas adalah sesuatu yang tidak ingin kami lakukan," katanya seperti dikutip dari BBC.com pada Selasa (22/2). Dalam beberapa tahun terakhir, paspor Rusia telah diberikan kepada sejumlah besar orang di Donetsk dan Luhansk, dan sekutu Barat khawatir bahwa mereka sekarang akan memindahkan unit militer dengan kedok melindungi warganya. Dalam pidato selama satu jam pada hari Senin, Putin mengatakan Ukraina modern telah "diciptakan" oleh Soviet Rusia, menyebut negara itu sebagai "tanah Rusia kuno". Dia menyebut Rusia telah "dirampok" selama runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, menuduh Ukraina sebagai "koloni AS" yang dijalankan oleh pemerintah boneka, dan menuduh bahwa orang-orang menderita di bawah kepemimpinannya saat ini.

Topik:

Rusia Ukraina