Menlu Ukraina Kesulitan Beruding dengan Rusia
![wisnu](https://monitorindonesia.com/images/avatar-placeholder.jpg )
wisnu
Diperbarui
26 Maret 2022 11:32 WIB
![Menlu Ukraina Kesulitan Beruding dengan Rusia](https://monitorindonesia.com/2022/03/Tank-Ukraina-di-pindah-ke-kota-setelah-Presiden-Vladimir-Putin-resmi-operasi-militer-Foto-Reuters.jpg)
Monitorkindonesia.com - Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan bahwa perundingan damai dengan Rusia sulit dilakukan.
"Proses perundingan sulit sekali, " kata Kuleba lewat unggahan di Facebook yang dikutip, Sabtu (26/3).
Meski begitu, diakui dia, delegasi Ukraina telah mengambil posisi yang kuat dan tidak menyerah pada tuntutannya. "Kami bersikeras, terutama, pada gencatan senjata, jaminan keamanan serta integritas wilayah Ukraina," ungkap dia.
Dia membantah laporan adanya kemajuan dalam menyelesaikan empat dari enam isu utama. "Tidak ada konsensus dengan Rusia mengenai empat poin," katanya.
Kuleba lantas mencuit di Twitter bahwa "belum ada konsensus dalam perundingan" dan "Rusia berpegang teguh pada ultimatum."
"Untuk menstimulasi pendekatan yang lebih konstruktif kami memerlukan dua hal: sanksi tambahan dan bantuan militer tambahan untuk Ukraina," kata dia menambahkan.
Sebelumnya sejumlah media Turki, termasuk NTV, mengutip Presiden Tayyip Erdogan yang mengatakan bahwa sejumlah kemajuan dalam perundingan damai Rusia-Ukraina telah dicapai.
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya