Tanpa Alasan, Nikaragua Usir Perwakilan Palang Merah Internasional

wisnu
wisnu
Diperbarui 26 Maret 2022 12:15 WIB
Monitorkindonesia.com - Nikaragua mengusir seorang perwakilan senior Komite Internasional Palang Merah (ICRC) tanpa alasan apa pun. Pengusiran itu terjadi beberapa hari setelah Nikaragua melakukan hal serupa terhadap Duta Besar Vatikan Waldemar Stanislaw Sommertag. ICRC mengaku telah menerima surat pemberitahuan dari pemerintah Nikaragua bahwa mereka telah menarik izin tinggal untuk perwakilan Thomas Ess di negara tersebut Ess bertugas di ibu kota Managua sejak Januari 2021 dan perwakilan ICRC lainnya, Jordi Raich, baru saja dianugerahi penghargaan sipil tertinggi dari pemerintah Nikaragua. "Kami tidak tahu apa alasan di balik keputusan ini, yang membuat kami syok," kata ICRC lewat pernyataan yang dikutip, Sabtu (26/3). Pihak ICRC pun mengaku tidak akan hengkang dari Nikaragua. Mereka tetap akan melanjutkan tugas kemanusiaan di negara tersebut dengan menjaga netralitas. "Terlepas dari situasi tersebut, ICRC menegaskan komitmennya untuk melanjutkan tugas kemanusiaan mereka di Nikaragua, dengan berprinsip pada netralitas, tidak memihak dan independen," kata ICRC. Dalam laporan pada Kamis (24/3) ICRC menyebutkan bahwa kekerasan di Amerika Tengah dan Meksiko akan memicu lebih banyak migrasi pada 2022. Organisasi kemanusiaan menjadi kunci dalam pemeriksaan kondisi kesehatan tahanan politik yang menentang Presiden Daniel Ortega sejak April 2018, ketika terjadi protes di seluruh negeri.
Berita Terkait