Menteri Luar Negeri Ukraina Sebut Situasi di Mariupol 'Garis Merah' dalam Pembicaraan

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 18 April 2022 08:45 WIB
Jakarta, MI - Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan belum ada komunikasi diplomatik baru-baru ini antara Rusia dan Ukraina di tingkat kementerian luar negeri mereka dan bahwa situasi di pelabuhan Mariupol, yang ia gambarkan sebagai sesuatu yang "mengerikan", mungkin menjadi "garis merah". dalam jalur negosiasi. "Mariupol mungkin garis merah", katanya kepada CBS News dalam sebuah wawancara pada hari Minggu. Tentara Ukraina menolak ultimatum Rusia untuk meletakkan senjata pada hari Minggu di pelabuhan Mariupol yang hancur, yang menurut Moskow hampir sepenuhnya direbut pasukannya dalam apa yang akan menjadi hadiah terbesarnya dari perang yang hampir dua bulan itu. Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal mengatakan pasukan di Mariupol masih bertempur meskipun ada permintaan Rusia untuk menyerah. "Kami tidak benar-benar memiliki kontak dengan diplomat Rusia dalam beberapa pekan terakhir di tingkat kementerian luar negeri", kata Kuleba dalam wawancara tersebut. “Satu-satunya tingkat kontak adalah tim perunding yang terdiri dari perwakilan berbagai lembaga dan anggota parlemen. Mereka melanjutkan konsultasi di tingkat ahli tetapi tidak ada pembicaraan tingkat tinggi,” tambahnya seperti dikutip daari CNA pada Senin (18/4). Menteri luar negeri mengatakan dia mengharapkan "intensifnya pertempuran sengit di Ukraina timur" dalam beberapa minggu mendatang. Ketika ditanya tentang prospek kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Ukraina, menteri luar negeri mengatakan Ukraina akan dengan senang hati menyambutnya dan bahwa kunjungan darinya akan mengirimkan "pesan dukungan." Gedung Putih, bagaimanapun, mengatakan awal pekan ini tidak ada rencana bagi Biden untuk mengunjungi negara yang diinvasi Rusia pada akhir Februari. "Kami tidak mengirim presiden ke Ukraina," kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki, Jumat.

Topik:

Rusia Ukraina