India akan Buka Kembali Tambang Batu Bara yang Terbengkalai

Venny Carasea
Venny Carasea
Diperbarui 6 Mei 2022 22:15 WIB
Jakarta, MI - India berencana untuk menyewakan tambang batu bara yang terbengkalai kepada perusahaan pertambangan swasta, kata seorang pejabat pemerintah Jumat (6/6), dalam upaya untuk meningkatkan produksi karena pemadaman listrik memperburuk gelombang panas yang terik. Batubara memasok lebih dari dua pertiga kebutuhan energi India dan negara itu telah menolak biaya transisi ke energi terbarukan, bahkan ketika cuaca panas yang tidak sesuai musim menggambarkan ancaman dari perubahan iklim yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil. Temperatur yang melonjak telah mendorong permintaan energi yang lebih tinggi dalam beberapa pekan terakhir dan membuat India menghadapi kekurangan 25 juta ton pada saat harga batubara meroket sejak awal tahun. "Kami selalu percaya bahwa batu bara adalah sektor yang banyak difitnah," kata pejabat kementerian batu bara Anil Kumar Jain di sebuah acara industri. "Sebelumnya kami dipuji sebagai anak nakal karena kami mempromosikan bahan bakar fosil dan sekarang kami menjadi berita (karena) kami tidak cukup memasoknya." Pemerintah berencana untuk menyewakan lebih dari 100 tambang batu bara milik negara yang tidak aktif kepada penambang swasta dengan sistem bagi hasil. Para pejabat mengatakan mereka akan "memotong birokrasi" untuk mendorong tawaran dari raksasa pertambangan Vedanta, Adani dan lainnya. India membutuhkan satu miliar ton batu bara untuk memenuhi permintaan domestik setiap tahun. Sebagian besar kebutuhannya dipenuhi oleh produsen dalam negeri, dengan rekor 777 juta ton batu bara ditambang pada tahun tersebut hingga akhir Maret. Pemerintah mengatakan pihaknya berencana untuk meningkatkan produksi batu bara dalam negeri menjadi 1,2 miliar ton dalam dua tahun ke depan untuk mendukung pemulihan ekonomi negara itu pascapandemi. "Kami sangat senang bahwa ekonomi sedang pulih dan listrik sedang dituntut. Mal-mal penuh, restoran-restoran penuh," kata Jain. Meskipun ada komitmen untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan menjadi 175 gigawatt pada tahun 2022 dan 500 gigawatt pada tahun 2030, Menteri Batubara India Pralhad Joshi mengatakan kebutuhan batubara akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2040. "Permintaan listrik tidak pernah sebanyak sekarang ini. Panas matahari tidak pernah sebanyak hari ini," kata Joshi. Skema yang diumumkan Jumat adalah langkah terbaru pemerintah menuju liberalisasi industri pertambangan India dan mengundang perusahaan swasta untuk mengambil keuntungan dari cadangan batu bara terbesar kelima di dunia. "Ini akan memimpin negara ini seperti negara-negara kaya mineral seperti Brasil, Kanada, Australia, Afrika Selatan yang telah menciptakan kekayaan dan menciptakan lapangan kerja," kata kepala pertambangan Vedanta V. Shrikant.

Topik:

India batu bara