Anggota Parlemen Somalia akan Memilih Presiden Baru pada 15 Mei

Venny Carasea
Venny Carasea
Diperbarui 6 Mei 2022 00:45 WIB
Jakarta, MI - Anggota parlemen Somalia diperkirakan akan memilih presiden baru negara itu pada 15 Mei, sebuah komite parlemen mengatakan pada hari Kamis (5/5), langkah terakhir dalam proses pemilihan yang berliku-liku yang telah mengalami penundaan karena keretakan dalam pemerintahan yang akan keluar. Pemilihan presiden adalah langkah kunci dalam membentuk pemerintahan baru, yang harus sudah ada pada 17 Mei jika Somalia ingin terus menerima dukungan anggaran dari Dana Moneter Internasional yang diandalkan untuk membayar tagihan-tagihan penting. Terbelah oleh perang saudara sejak tahun 1991, negara Tanduk Afrika itu telah berjuang untuk membangun kembali institusinya dalam menghadapi pemberontakan brutal oleh kelompok Islam al Shabaab, yang terkait dengan al Qaeda. Pemerintah pusat atau pasukan sekutu menguasai ibu kota Mogadishu dan sebagian besar kota-kota utama, tetapi petak-petak pedesaan, terutama di Somalia tengah, berada di bawah kendali al Shabaab. Proses pemilihan menjadi tidak stabil oleh serangan al Shabaab serta perseteruan antara Presiden Mohamed Abdullahi Mohamed dan Perdana Menteri Mohamed Hussein Roble. Tahun lalu, presiden mencoba memperpanjang masa jabatan empat tahun menjadi dua tahun tetapi digagalkan oleh parlemen. Di bawah proses pemilihan tidak langsung Somalia, para tetua memilih 275 anggota majelis rendah, yang pada gilirannya memilih presiden. Lebih dari selusin kandidat diperkirakan akan bersaing. Kementerian Penerangan Somalia pada hari Kamis mengatakan kepada polisi untuk menghentikan kelompok yang mencoba mengatur debat presiden pra-pemilihan, dengan mengatakan bahwa mereka tidak diberi izin siaran.

Topik:

Afrika Somalia